Jakarta - Memakai kaos 'tacticool' hitam dengan angka 1 di dadanya, Agus Harimurti Yudhoyono bergerilya menyapa warga Jakarta. Ratusan warga tumpah ruah menyambut kedatangan putra sulung dari Presiden ke-6 RI itu.
Namun sayang, gerilya lapangan Agus harus terhenti pada 15 Februari 2017 lalu. Dalam suasana gerimis dan isakan tangis dari para pendukung dan keluarganya, Agus menyampaikan salam perpisahannya untuk Pilgub DKI 2017 di posko pemenangan yang belum bisa memenangkannya.
"Secara kesatria dan dengan lapang dada menerima kekalahan saya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta," kata Agus kala itu.
Usai memberi salam perpisahan, Agus diketahui melakukan perjalanan ke Tawangmangu, Jawa Tengah, bersama keluarga besar Cikeas. Keluarga besar Presiden Indonesia ke-6 itu menyempatkan diri mendaki ke pertapaan Pringgodani.
Kini, usai 10 hari berlalu, Agus tampil kembali ke hadapan publik Jakarta dengan membuka turnamen karate SBY Cup di Mahaka Sports Mall, Jakarta Utara, Sabtu (25/2/2017). Penampilan berbeda ditunjukkan Agus.
Tak ada lagi kaos 'tacticool' yang melekat di tubuhnya, berikut embel-embel kampanye dalam penampilanya kali ini. Agus tampil mengenakan jaket varsity biru-putih dan jam tangan bernuansa gelap, dia tampak sporty.
Agus pun bercerita mengenai kehidupannya setelah tersingkir di putaran pertama Pilgub DKI. Suami Annisa Pohan ini juga bercerita soal liburannya ke Tawangmangu, Jawa Tengah.
Suasana lokasi liburan yang natural dan menyegarkan disebutnya membuat dirinya dapat sedikit rileks usai bergulat dengan Pilkada DKI selama kurang lebih 5 bulan. Pertemuan dengan warga setempat juga membuat suasana liburannya semakin santai.
"Selama perjalanan, saya bisa rileks bersama keluarga dan bertemu masyarakat. Semuanya membuat saya gembira," ujar Agus bercerita soal liburannya.
Dia lalu bercerita soal pelajaran hidup yang bisa dipetiknya usai bersaing sengit dengan pasangan petahana, Ahok-Djarot, juga Anies-Sandi. Dia mendapat pelajaran mengenai arti kehidupan saat liburannya.
"Kita menikmati alam. Saya naik dua jam bersama anak saya juga begitu ya. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Banyak sekali secara psikis juga, melihat begitu indahnya alam," paparnya.
"Ternyata dalam kehidupan pasti ada tanjakan yang harus dilewati. Saat turun juga gak semudah yang dibayangkan. Saya mengambil itu, mengilustrasikannya dalam potret kehidupan. Saya ajarkan juga ke anak saya," pungkas mantan perwira menengah TNI ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar