Marseille - Patrice Evra menjelaskan soal situasi yang akhirnya mendorong kepergiannya dari Juventus. Evra hengkang dari Juve karena tak ingin berlatih setengah hati.
Setelah dua setengah musim berkostum Juventus, Evra resmi hengkang pada pekan lalu. Bek kiri berusia 35 tahun itu kembali ke Prancis untuk bergabung dengan Marseille.
Evra secara terbuka mengakui bahwa minimnya kesempatan bermain jadi alasan utama dirinya meninggalkan Juve. Pada musim ini, dia memang sangat jarang bermain, terutama di Serie A, lantaran kalah bersaing dengan Alex Sandro.
"Ini bukanlah sebuah keputusan mudah. Bahkan saya sendiri tidak menduganya," ujar Evra kepada Sky Sport Italia.
"Saya kembali dari Piala Eropa dengan penuh semangat, dengan antusiasme yang besar.
"Ketika kami memulai musim, saya tak bermain pada pertandingan pertama, lalu kedua, ketiga... Saya tetap diam, lalu saya bertanya kepada (pelatih Massimiliano) Allegri, yang meyakinkan saya bahwa saya akan main.
"Namun, saya juga sama ambisiusnya seperti mereka. Satu pertandingan dalam sebulan tidak cukup. Setelah liburan, saya tidak gembira.
"Orang-orang bisa bilang saya tidak egois, tapi saya lebih memilih untuk jujur kepada diri saya sendiri dan pergi daripada tetap bertahan dan berlatih setengah hati.
"Saya menghormati Juve atas apa yang mereka berikan, tapi pihak klub memahami (alasan kepergian saya)," kata Evra.
Selama berkostum Juve, Evra tampil pada 82 pertandingan dan mencetak tiga gol. Dia meraih dua scudetto, dua trofi Coppa Italia, dan satu titel Piala Super Italia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar