Pihak Bandara Halim Perdanakusuma pun akan menyusun jadwal penerbangan reguler agar tak berbarengan dengan ketibaan Raja Salman. Operation Services Manager Bandara Halim Perdanakusuma Ibud Astono memastikan adanya delay penerbangan pesawat reguler.
"Tetap ada perubahan reguler karena untuk kedatangan tamu negara ada Notam, Notice to Airman, expected delay untuk memberi kesempatan kepada tamu negara untuk landing dan itu hanya 45 menit," kata Ibud saat diwawancara di kantornya, Jakarta Timur, Rabu (23/2/2017).
Expected delay atau secara harfiah berarti penundaaan yang diinginkan itu disiapkan untuk 30 menit sebelum kedatangan dan 15 menit setelahnya. Sesudah itu diharapkan penerbangan reguler akan kembali normal.
Presiden Jokowi nantinya akan menyambut langsung Raja Salman di Bandara Halim. Ini merupakan balasan untuk Raja Salman setelah menerima hal yang sama di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, pada September 2015.
Sementara itu belum ada informasi dari protokoler apakah akan ada upacara penyambutan di Bandara Halim Perdanakusuma. Jika ada, tentu akan berpengaruh pada expected delay.
"Pesawat baik domestik maupun luar negeri sudah diberi tahu akan adanya Notam pada saat kedatangan rombongan delegasi Raja Salman. Manakala airlines sudah mendapatkan informasi adanya Notam, tentunya akan disampaikan kepada penumpang melalui ground handled agency," tutur Ibud.
Pihak maskapai nantinya akan memberitahukan kepada penumpang apabila ada perubahan jadwal. Sehingga tidak ada penerbangan yang disetop, hanya diganti jadwalnya.
"Tidak di setop, kan ada Notam tadi. Mereka akan menyesuaikan sendiri dengan adanya Notam, katakan landing jam 12.00 WIB berarti 11.30 WIB sampai jam 12.15 WIB tidak boleh ada traffic karena akan menyesuaikan," ujar Ibud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar