Rabu, 01 Februari 2017

Sowan ke Ma'ruf Amin, Yenny Wahid: Pastikan Kondisi Kesehatan Kiai

Jakarta - Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid sowan kepada Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin. Yenny mengatakan maksud kedatangannya ialah untuk memastikan kondisi kesehatan Ma'ruf Amin.

"Saya ingin memastikan bahwa kondisi kesehatan KH Ma'ruf Amin baik-baik saja. Karena kan beliau kemarin diperiksanya (di persidangan) lama sekali ya, sampai 7 jam," kata Yenny di kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017).

Ia mengaku sempat khawatir dengan kondisi kesehatan Ma'ruf yang juga Ketua MUI itu. Namun, setelah bertemu, Yenny mendapati kondisi Ma'ruf yang masih segar.

"Tentunya kami khawatir, namun alhamdulillah ternyata stamina beliau itu luar biasa sekali. Kelihatannya tidak ada tanda lelah sama sekali," ujarnya.

Selain itu, Yenny mengatakan kedatangannya adalah untuk meminta wejangan dari Ma'ruf Amin Anak kedua dari mantan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengatakan Ma'ruf Amin adalah sosok kiai yang dapat menjadi suri tauladan.

Dalam pertemuan tersebut, Yenny mendapatkan tiga poin wejangan dari Ma'ruf Amin. Menurutnya, sikap tersebut dapat menjadi inspirasi bagi semua kalangan.

"Pertama, beliau itu ingin menjaga ketenangan di negara kita semua. Jadi beliau, tidak ingin terprovokasi oleh ujaran-ujaran, oleh gerakan-gerakan apapun yang sekarang ada, beredar," tutur Yenny.

"Beliau ingin menenangkan diri. Beliau malah justru kalau ada kondisi yang ribut-ribut, beliau ingin agar kondisi tetap tenang. Beliau menjadi salah satu alat untuk menenangkan masyarakat," sambung anak kedua Gus Dur ini.

Satu hal yang menurutnya dapat menjadi contoh bagi masyarakat adalah sikap dari Ma'ruf Amin yang tidak menyimpan dendam. Bahkan, secara terbuka Ma'ruf sudah menerima permohonan maaf dari Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Sebagaimana diketahui, Ma'ruf Amin sempat disebut memberikan kesaksian palsu. Hal ini terjadi ketika sidang kedelapan kasus dugaan penodaan agama yang menyeret Ahok pada Selasa (31/1) kemarin. Hal ini berawal dari pengakuan Ma'ruf terkait sanggahannya pada percakapan yang dilakukan dengan mantan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Yang kedua, pesan beliau, beliau tidak ingin sama sekali menyimpan dendam. Beliau luar biasa sekali. Karena ulama memperlihatkan pada kita bagaimana sikap sebagai muslim yang baik. Bahkan, beliau juga menyatakan kepada teman-teman wartawan bahwa sudah memaafkan saudara Basuki Tjahaja Purnama," tuturnya.

Bagi Yenny, hal ini merupakan sikap yang luar biasa. Ma'ruf sebagai seorang ulama menunjukkan ketulusan. Sehingga sikap tersebut dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar