Manado - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan keprihatinannya atas demo yang dilakukan di kediaman Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, Paloh menilai semua pemimpin bangsa ini perlu memberi keteladanan bagi rakyat.
"Ya pastilah saya prihatin sekali karena beliau (SBY) adalah mantan presiden. Kenapa itu, saya menyatakan tidak ada api tidak ada asap. Artinya ada sebab dan musabab terlepas dari benar dan salahnya. Yang penting kita amat prihatin dan menyayangkan itu," ujar Paloh di sela-sela konsolidasi internal kader Partai NasDem di Hotel Novotel, Jalan A.A. Maramis, Manado, Rabu (8/2/2017).
Paloh juga menyayangkan keinginan SBY yang tidak bisa menemui Presiden Jokowi. Namun menurut Paloh yang terpenting dari seorang pemimpin bangsa memberi keteladanan bukan hal lainnya.
"Jadi kalau sudah jadi fokus daripada Pak SBY saya pikir saya sedih. Apa masalahnya, ketemu presiden saja susah, ketemu mantan presiden juga. Ini pasti ada sesuatu komunikasi yang tidak benar. Saya berharap lebih banyak lagi suri keteladanan dan spirit kebangsaan kita diwarnai keteladanan pemimpin bangsa ini, para elitenya," katanya.
Paloh juga meminta masing-masing pemimpin saling menjalin silaturahmi untuk menghindari kesalahpahaman. "Tapi saya berharap kita apalah mari kita silaturahmi penting. Jangankan sesama yang sudah punya tempat posisi utama di negeri ininya. Sama rakyat biasa juga penting silaturahmi," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden RI ke-6 SBY melalui akun Twitter-nya menyatakan rumahnya di kawasan Mega Kuningan 'digeruduk'. SBY menyebut rumahnya di Kuningan, Jakarta Selatan, sore itu 'digeruduk' ratusan orang. Massa berteriak-teriak.
"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," tulis SBY lewat akun Twitter resminya, @SBYudhoyono, Senin (6/2) sekitar pukul 15.00 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar