Jakarta - Tak jadi beli heli Agusta Westland AW-101, maka Presiden Jokowi tetap menggunakan helikopter Super Puma. Selain itu, ada pula heli Cougar untuk kebutuhan pencarian dan penyelamatan (SAR).
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (6/2/2017) menjelaskan pembelian AW101 sudah dipastikan dikaji ulang. "Kan dari dulu (pembelian AW101) kami bilang enggak," kata Ryamizard, sambil tersenyum.
AW-101 sedianya disiapkan untuk pesawat VVIP Kepresidenan. Namun pemerintah memutuskan agar pembelian itu dibatalkan dan menggantinya dengan karya anak bangsa.
"Penggantinya dari dalam negeri itu yang kita buat. Itu yang Puma, kan kita buat sendiri," kata Ryamizard.
Dihubungi terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan saat ini sudah ada helikopter L-2 Super Puma untuk Presiden Jokowi.
"VVIP menggunakan Heli L-2 Super Puma," kata Hadi.
Selain itu, ada heli EC 725 Cougar sebagai pengganti pengadaan AgustaWestland. Peruntukannya bukan untuk VVIP, namun untuk operasi search and rescue (SAR). Ada dua heli EC 725 Cougar ini.
"Heli EC 725 Cougar, saat ini sudah ada dua pesawat yang baru diserahkan dari PT Dirgantara Indonesia ke pihak TNI AU. Saat ini masih diuji di Landasan Udara Ats (Atang Sendjaja). Pesawat dilengkapi dengan senjata untuk kebutuhan pengamanan pada operasi SAR," tutur Hadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar