Sabtu, 11 Februari 2017

Gus Ipul: Kekurangan Produksi Susu di Jatim Peluang Bagi Investor

Surabaya - Pemerintah bersama peternak dan pengusaha harus bekerjasama untuk meningkatkan kualitas produksi susu. Kerjasama tersebut dinilai penting dilakukan karena mensejahterakan para peternak.

"Kekurangan kebutuhan susu ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi investor. Sebab Jatim merupakan lokasi yang tepat untuk menjadi sentra sapi nasional, terlebih populasi sapi di Jatim 50% dari populasi nasional. Sehingga ke depan impor sapi bisa dikurangi," terang Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat acara RAT Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan tahun 2016 di Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (11/2017).

Ia menjelaskan dengan kerjasama yang baik tersebut maka akan mampu memenuhi kebutuhan susu nasional khususnya di Jatim. Berdasarkan data yang diperoleh Gus Ipul, kebutuhan susu di Jatim per harinya sebanyak 2000 ton, sedangkan produksinya hanya 1300 ton. Ini menunjukkan bahwa sisanya perusahaan masih melakukan impor susu. 

Menurut Gus Ipul, kualitas susu sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh sapi dan komponen pakan ini yang harganya masih cukup mahal. Oleh sebab itu Pemprov Jatim membuat program prioritas salah satunya adalah pemberian bantuan minifeedmil.

Selain itu juga dilakukan penguatan kelompok peternak sapi perah, melalui penambahan indukan sapi perah impor dan Inseminasi Buatan (IB), pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular pada sapi perah, dan peningkatan SDM melalui pelatihan.

Penambahan populasi sapi perah perah impor di Jatim pada tahun 2015 mencapai 486 ekor, imbuhnya.

Pemprov juga memfasilitasi peternak agar bisa mendapatkan pembiayaan dengan skim kredit bunga murah, atau sekitar 9% per tahun yang disalurkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Di samping itu pemerintah juga tengah menggalakkan program premi asuransi sapi oleh lembaga asuransi ternak, resiko yang dijamin yakni kematian dan kehilangan. Dari total premi Rp. 200 ribu pemerintah memberikan bantuan subsidi 80% atau sebesar Rp. 160 ribu, dan peternak hanya membayar Rp. 40 ribu/ekor/tahun.

Terkait kebutuhan sapi indukan bagi peternak lanjutnya, Ia berharap perusahaan di bidang produksi susu mau membantu peternak melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) . 

Hal itu menjadi penting sebab idealnya peternak memiliki 9 atau 10 ekor sapi perah. Karenanya pemerintah juga akan melakukan seleksi bagi peternak yang sapinya masih kurang dan passion nya memang di bidang peternakan. 

"Intinya bagi peternak besar jangan diganggu, peternak di tingkat menengah difasilitasi, dan peternak kecil diafirmasi atau diberi bantuan. Sehingga kebutuhan konsumsi susu masyarakat bisa terpenuhi," katanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar