Beijing, - Seorang hakim terkemuka China menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai pengganggu dan musuh aturan hukum. Hal ini dikatakannya setelah Trump mengkritik pengadilan AS yang menangguhkan kebijakan imigrasinya yang kontroversial.
Trump telah mengkritik Hakim Distrik AS, James Robart karena memerintahkan penangguhan larangan warga dari 7 negara mayoritas Islam masuk ke AS. Keputusan tersebut telah membuat berang Trump.
He Fan, hakim di Mahkamah Agung China menyamakan kritikan Trump tersebut dengan pembunuhan seorang hakim di China bulan lalu.
"Seorang presiden yang mengkritik hakim-hakim dan bandit-bandit yang membunuh, semuanya adalah musuh aturan hukum," tulis He Fan lewat akun media sosial WeChat miliknya seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (7/2/2017).
"Di negara yang mengklaim paling demokratis dan paling berlandaskan aturan hukum, seorang presiden yang memarahi hakim-hakim ... menjadikan dia tak ada bedanya dengan seorang pengganggu tak bermartabat," cetus He Fan.
Sebelumnya, hakim federal James Robart yang berbasis di Seattle, Washington, menjatuhkan putusan untuk menghentikan sementara kebijakan imigrasi Trump secara nasional pada Jumat (3/2) waktu setempat. Penghentian sementara berlangsung sembari pengkajian hukum lebih luas terhadap kebijakan itu terus dilakukan.
Putusan ini mengabulkan gugatan jaksa agung negara bagian Washington, Bob Ferguson, yang menuding perintah eksekutif Trump melanggar jaminan kebebasan beragama dan kesetaraan perlindungan seperti diatur Konstitusi AS. Atas putusan itu, pemerintahan Trump yang diwakili Departemen Kehakiman AS mengajukan banding dan meminta kebijakan imigrasi itu diberlakukan kembali lewat mosi darurat.
Namun pada Minggu (5/2) pagi waktu setempat, pengadilan banding AS yang bernama Ninth Circuit Court of Appeals, menolak permohonan mosi darurat pemerintahan AS. Tidak ada alasan yang diberikan pengadilan banding terkait penolakan itu. Putusan akhir untuk banding belum dijatuhkan karena masih menunggu argumen hukum kedua pihak. Namun kemarahan Trump memuncak.
"Tidak bisa dipercaya, seorang hakim menempatkan negara kita dalam bahaya. Jika sesuatu terjadi, salahkan dia dan sistem pengadilan. Orang-orang kini berangsur-angsur masuk. Buruk!" kicau Trump via akun Twitter pribadinya @realDonaldTrump.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar