Rabu, 01 Februari 2017

Keluarga Irak Gagal Pindah ke AS Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

Baghdad - Fuad Sharif dan keluarganya batal pindah dari Irak ke Amerika Serikat (AS) setelah kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump diterapkan. Padahal mereka sudah berhenti kerja dan menjual barang-barang milik mereka demi menata kehidupan baru di AS.

"Setelah dua tahun menunggu... mereka (AS) mengkonfirmasikan bahwa saya tidak membahayakan Amerika Serikat dan rakyat Amerika. Atas dasar ini, mereka memberi saya visa imigrasi," tutur Sharif (51) kepada AFP, Rabu (1/2/2017).

Sharif yang bekerja dengan RTI International, organisasi non-profit yang berbasis di AS, dikontrak oleh pemerintah AS untuk menangani berbagai isu di Irak.

Baca juga: Kebijakan Trump Bikin 6 Warga Iran Telantar di Bandara Amsterdam

Dia berharap bisa menjalani kehidupan baru di AS karena tidak merasa aman tinggal di Irak. Namun kenyataannya, harapan itu pupus setelah Presiden Trump memberlakukan kebijakan imigrasi yang melarang warga dari tujuh negara mayoritas muslim, termasuk Irak, masuk ke AS untuk 90 hari ke depan. 

"Saya membantu pemerintah Amerika dan bekerja bersama mereka pada masa-masa krisis dan menempatkan hidup saya dalam bahaya," tuturnya, sembari menyebut bahwa beberapa koleganya tewas dalam tugas. 

"Trump dan pemerintahan barunya mengecewakan kami," imbuh Sharif.

Keluarga ini telah terbang ke Kairo, Mesir untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke AS. Mereka telah mendapat boarding pass saat petugas di Bandara Kairo mengatakan: "Tunggu sebenar, tunggu sebentar -- Anda dilarang untuk pergi ke Amerika Serikat."

Baca juga: Dampak Kebijakan Imigrasi Trump, Pasangan Suriah Harus Terpisah

Ketika ditanya alasannya, petugas itu menyebut ada email dari Kedutaan Besar AS di Baghdad yang memperingatkan bahwa Sharif dan keluarga tidak bisa masuk ke AS. Sharif beserta istri dan ketiga anaknya terpaksa menunggu 25 jam di Kairo sebelum terbang kembali ke Irak.

Kini, Sharif dan keluarganya telah kembali ke Irak. Untuk sementara, mereka tinggal di rumah kosong milik saudara ipar Sharif dan hidup dari uang tabungan. 

"Saya harus menjual barang-barang saya dan mengundurkan diri dari pekerjaan saya dan istri saya juga berhenti kerja dan anak-anak saya berhenti sekolah. Saya bergantung pada uang yang saya miliki untuk bertahan hidup... sekarang saya tanpa pekerjaan dan istri saya tanpa pekerjaan dan anak-anak saya tak bersekolah," tuturnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar