Sabtu, 25 Februari 2017

Racun VX yang Bunuh Kim Jong-Nam Dipakai dalam Pembantaian di Irak

Kuala Lumpur - Kepolisian Malaysia menyatakan gas saraf VX digunakan untuk membunuh Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-Un. Senjata kimia itu dilaporkan pernah digunakan secara luas selama pembantaian di kota Kurdi, Halabja, Irak oleh rezim Saddam Hussein pada tahun 1988.

Menurut pemberitaan berbagai media seperti dilansir media Malaysia, The Star, Sabtu (25/2/2017), pada 16 Maret 1988, pesawat penyerang menghujani kota Halabja dengan tabung-tabung senjata kimia termasuk VX, dan menewaskan antara 3.500 orang hingga 5.000 orang, hanya dalam hitungan menit. 


Sekitar 7.000 hingga 10.000 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, lumpuh atau menderita masalah kesehatan jangka panjang.

Insiden di Halabja itu secara resmi dinyatakan oleh Pengadilan Kriminal Tertinggi Irak sebagai pembantaian genosida terhadap rakyat Kurdi di Irak. Hingga kini, insiden itu masih tetap menjadi serangan senjata kimia terbesar yang diarahkan ke wilayah kependudukan, sepanjang sejarah.

Berita mengenai gas saraf VX kembali muncul di Malaysia ketika Kepala Kepolisian Khalid Abu Bakar menyatakan, VX digunakan untuk membunuh Kim Jong-Nam. Sisa-sisa gas saraf VX ditemukan pada mata dan wajah Jong-Nam, yang tewas usai diserang dua wanita di tengah keramaian Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 13 Februari lalu.

Kedua wanita tersebut, WNI bernama Siti Aisyah dan seorang wanita Vietnam, yang dinyatakan sebagai tersangka pembunuh Kim Jong-Nam telah ditangkap. Otoritas Malaysia kini tengah menyelidiki bagaimana racun terlarang VX bisa masuk ke Malaysia dan digunakan dalam pembunuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar