Kamis, 09 Februari 2017

Siswa SD Tak Punya Kaki ini Bercita-cita jadi Polisi

Jember - Siswa kelas 1 SDN 3 Kamal ini namanya Ahmad Najib Tarjudin (7). Warga Dusun Kopang RT 03 RW 08 Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, ini dilahirkan tanpa memiliki kaki sejak dalam kandungan.

Namun, Najib, panggilan akrabnya tetap tegar. Bahkan, dia mengaku memiliki mimpi besar. Ia bercita-cita menjadi seorang polisi.

Ahmad Najib hidup bersama sang ibu tercinta, Nipa (45) di rumahnya. Mereka hidup sehari-hari dengan kondisi ekonomi keluarga yang miskin. Namun sang ibu tidak menyerah, ia terus menyemangati anak bungsu dari tiga bersaudara.

"Mungkin ini sudah menjadi takdir untuk anak saya yang mempunyai kekurangan fisik sejak lahir. Tetapi saya terus berupaya memberikan motivasi agar Najib tidak malu dan tetap bersekolah," kata Nipa saat ditemui di rumahnya, Kamis (9/2/2017).
Ahmad Najib saat sekolahAhmad Najib saat sekolah Foto: Yakub Mulyono

Nipa menjelaskan, setiap hari Najib berangkat ke sekolahnya yang berjarak sekitar 4 Km dari rumah. Satu harapan Najib, dia ingin menjadi pintar dan kelak menjadi polisi.

Di SDN Kamal 03 bersama teman sebayanya, Najib belajar dan bermain tanpa ada rasa minder. Saat di sekolah, terlihat raut wajahnya yang ceria. Tanpa beban. Tertawa dan bermain layaknya anak yang normal secara fisik.

"Ahmad Najib ini walaupun memiliki kelainan tapi tidak kalah semangatnya. Saya memang harus memberi perhatian lebih. Saat bermain bola dia harus tertatih-tatih menggunakan tangan untuk berebut bola," kata Sriyanto, guru olah raga SDN 3 Kamal.

Menurutnya, Najib memiliki kecenderungan ingin disamakan dengan temannya yang lain. Meski kondisi fisiknya terbatas.

"Walaupun juga, sesekali Ahmad Najib mengeluhkan rasa ngilu di kedua lengan tangan karena menahan berat badannya itu," terangnya.

Sementara selaku wali kelasnya, Fatma Dwiyana mengaku kagum dan prihatin dengan kondisi Ahmad. Ia mengakui, bahwa semangat Najib untuk bersekolah sungguh luar biasa.
Ahmad Najib saat digendongAhmad Najib saat digendong Foto: Yakub Mulyono

"Anak ini luar biasa. Hanya saja yang menjadi keluhan saat menulis, karena sedikit kaku. Ia siswa yang aktif di beberapa kegiatan sekolah," tuturnya.

"Saat kita tidak memperbolehkan Najib ikut kegiatan tertentu, karena kami kasihan, ia malah menangis. Jadi mau tidak mau harus kita turuti," imbuhnya.

Sementara Najib sempat bercerita jika dirinya ingin sekali menjadi seorang polisi. "Iya, saya tetap harus sekolah. Supaya jadi anak pintar dan bisa jadi polisi," kata Najib dengan nada polos.

Bahkan dirinya mengaku sudah dibelikan baju polisi oleh ibunya. Bagi Ahmad, keterbatasan bukanlah penghalang bagi dirinya untuk terus berjuang menjalani hidup. Hanya mimpi dan cita-citanya yang besar yang membuat dirinya tegar hingga saat ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar