Wali Kota Perth, Lisa Scaffidi, telah mengakui lima pelanggaran terhadap Undang-Undang Pemerintah Lokal selama persidangan di Pengadilan Tata Usaha Negara Bagian (SAT). Sesi ini menyelidiki apakah Lisa gagal untuk mengungkap hadiah dan donasi yang berhubungan dengan perjalanan.
Lisa Scaffidi menghadapi 45 tuduhan atas "pelanggaran serius" terhadap UU tersebut dengan menerima hadiah dan paket perjalanan, termasuk perjalanan ke Olimpiade Beijing tahun 2008 yang didanai oleh BHP Billiton.
Pengacaranya, yakni Steven Penglis, mengatakan di depan persidangan bahwa kliennya mengakui total lima pelanggaran, termasuk penerbangan dan akomodasi yang terkait dengan perjalanan Beijing.
Walikota Scaffidi juga mengaku melanggar UU itu dengan menerima akomodasi tiga malam di Cable Beach Club, Broome, pada tahun 2008, serta paket akomodasi untuk konser 2009 di Leeuwin.
Steven Penglis meminta agar sejumlah pelanggaran tersebut ditangguhkan, sekaligus mengatakan bahwa nasib puluhan pelanggaran lainnya akan berat.
Wali Kota Scaffidi membela diriBersaksi di depan SAT, Lisa Scaffidi mengatakan, ia tak selalu memperhatikan siapa yang mendanai perjalanan luar negerinya dan tak bisa mengingat bagaimana perjalanan tertentu dibiayai, karena ia "sibuk".
Ketika ditanya tentang perjalanan ke Singapura, Lisa Scaffidi tak bisa mengingat apakah ia telah membayar akomodasinya dengan kartu kredit pribadi.
Wali Kota ikuti aturankunjungansistercitySAT juga mendengar hal serupa dari mantan CEO City of Perth, Frank Edwards.
Ia ditanyai tentang perjalanan lain yang diambil oleh sang Wali Kota ke kota saudara (sister city) Perth, dan apakah Wali Kota seharusnya mengungkap di luar perjalanan yang ia lakukan.
Frank Edwards mengatakan, kebijakan khusus seputar kunjungan ke sister city telah diikuti.
Laporan itu memicu penyelidikan oleh direktur jenderal DLG, yang menemukan bahwa Wali Kota Scaffidi gagal untuk mengungkap hadiah dan donasi dari beberapa kesempatan antara Januari 2008-Oktober 2015 secara benar.
Laporan yang sangat kritis itu merekemondasikan agar sang Walikota dirujuk ke SAT.
Lisa Scaffidi, yang telah duduk di dewan sejak tahun 2000, telah berulang kali menolak untuk mundur, seraya mengatakan bahwa kegagalannya untuk mengungkap hadiah-hadiah itu secara benar adalah hasil dari ketidaksempurnaan pedoman dan kebijakan Kota Perth.
Lisa Scaffidi menghadapi 45 tuduhan atas "pelanggaran serius" terhadap UU tersebut dengan menerima hadiah dan paket perjalanan, termasuk perjalanan ke Olimpiade Beijing tahun 2008 yang didanai oleh BHP Billiton.
Pengacaranya, yakni Steven Penglis, mengatakan di depan persidangan bahwa kliennya mengakui total lima pelanggaran, termasuk penerbangan dan akomodasi yang terkait dengan perjalanan Beijing.
Walikota Scaffidi juga mengaku melanggar UU itu dengan menerima akomodasi tiga malam di Cable Beach Club, Broome, pada tahun 2008, serta paket akomodasi untuk konser 2009 di Leeuwin.
Steven Penglis meminta agar sejumlah pelanggaran tersebut ditangguhkan, sekaligus mengatakan bahwa nasib puluhan pelanggaran lainnya akan berat.
Steven Penglis mengatakan, argumen hukum akan berpusat di sekitar definisi "hadiah" dan "donasi perjalanan", dan informasi apa yang perlu diungkap dalam setiap kejadian."Ini bukan kasus non-pengungkapan yang disengaja dengan maksud untuk menyesatkan. Sidang ini melibatkan karakterisasi yang tepat dari fakta yang sebagian besar tak terbantahkan," jelas sang pengacara.
Wali Kota Scaffidi membela diriBersaksi di depan SAT, Lisa Scaffidi mengatakan, ia tak selalu memperhatikan siapa yang mendanai perjalanan luar negerinya dan tak bisa mengingat bagaimana perjalanan tertentu dibiayai, karena ia "sibuk".
Ketika ditanya tentang perjalanan ke Singapura, Lisa Scaffidi tak bisa mengingat apakah ia telah membayar akomodasinya dengan kartu kredit pribadi.
Wali Kota Scaffidi mengatakan, itu karena dirinya adalah seorang Wali Kota yang sibuk.Carolyn Thatcher, dari Kantor Kejaksaan Negara Bagian, menyebut bahwa sulit bagi Lisa Scaffidi untuk melacak hal-hal seperti itu ketika ia banyak bepergian.
Wali Kota ikuti aturankunjungansistercitySAT juga mendengar hal serupa dari mantan CEO City of Perth, Frank Edwards.
Ia ditanyai tentang perjalanan lain yang diambil oleh sang Wali Kota ke kota saudara (sister city) Perth, dan apakah Wali Kota seharusnya mengungkap di luar perjalanan yang ia lakukan.
Frank Edwards mengatakan, kebijakan khusus seputar kunjungan ke sister city telah diikuti.
CCC menyelidiki perjalanan senilai $ US36,000 (atau setara Rp 475 juta) yang dilakukan Wali Kota Scaffidi ke Olimpiade Beijing, dan menemukan bahwa ia telah "gagal dalam tugasnya" dengan tidak mengungkapkan pendanaan itu, bersama dengan hadiah dan perjalanan lain, dalam pendapatan tahunannya.Keputusan Departemen Pemerintahan Lokal (DLG) ini muncul setelah adanya laporan memberatkan dari Komisi Korupsi dan Kejahatan (CCC) pada bulan November 2015.
Laporan itu memicu penyelidikan oleh direktur jenderal DLG, yang menemukan bahwa Wali Kota Scaffidi gagal untuk mengungkap hadiah dan donasi dari beberapa kesempatan antara Januari 2008-Oktober 2015 secara benar.
Laporan yang sangat kritis itu merekemondasikan agar sang Walikota dirujuk ke SAT.
Lisa Scaffidi, yang telah duduk di dewan sejak tahun 2000, telah berulang kali menolak untuk mundur, seraya mengatakan bahwa kegagalannya untuk mengungkap hadiah-hadiah itu secara benar adalah hasil dari ketidaksempurnaan pedoman dan kebijakan Kota Perth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar