Tangerang - Warga Kampung Parung Ceuri, desa Cikande, Jayanti, Tangerang, sudah empat kali menangkap buaya di Sungai Cidurian dalam kurun dua tahun belakangan. Warga memprediksi masih ada beberapa buaya lain di sungai itu.
"Tahun lalu kata kontraktor jembatan dekat sini, ada tujuh buaya di sungai. Tapi sekarang sisanya nggak tau apakah masih di sini atau pindah ke tempat lain," kata warga setempat, Pahayani (48) kepada detikcom, Selasa (27/12/2016).
Kamis (22/12) pagi pekan lalu warga Kampung Parung Ceuri menangkap buaya dengan berat sekitar 200 kilogram dan panjang mencapai 3 meter. Hewan tersebut kemudian dibawa ke penangkaran pada malam harinya. Menurut Pahayani, buaya itu merupakan yang terbesar dari yang pernah mereka tangkap.
"Ini juga pertama kalinya saya nangkap buaya pakai alat bantu. Yang dulu-dulu pakai tangan kosong aja. Kalau yang terakhir ini saya pakai tali sama bambu," ujarnya.
Pahayani juga merupakan orang yang pertama kali melihat kemunculan buaya besar di kampung itu pekan lalu. Pada Kamis pagi, dia sedang berjalan di pinggir sungai menuju pabrik tempatnya bekerja. Namun saat itu buaya tersebut masih berada di tengah sungai.
"Pas saya sudah sampai di pabrik, saya lihat buaya sudah ada di pinggir. Saya balik lagi," lanjutnya.
"Warga sini sih udah biasa kali liat buaya di sungai. Dulu kalau ada yang lihat paling ditimpukin. Kan kadang-kadang buayanya suka berjemur juga," terang Pahayani.
Meski sekitar 1 kilometer dari kampung Parung Ceuri terdapat penangkaran buaya, namun Pahayani belum bisa memastikan dari mana asal buaya yang kerap muncul di sungai Cidurian.
"Kita nggak tahu buaya itu apakah memang tinggal di sungai atau ada hubungannya sama penangkaran," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar