Bima - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melakukan peninjauan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, usai banjir bandang yang melanda kota itu. JK meminta agar segera dilakukan pembersihan serta perbaikan infrastruktur dan penanaman hutan.
"Pertama, proses pembersihan sebenarnya, itu yang utama. Pengungsi ada karena rumahnya tidak bisa ditinggali," ujar JK di Bima, Rabu (28/12/2016).
Selain pembersihan tempat tinggal, penyediaan air bersih dan pembersihan sumur-sumur juga harus diutamakan. JK juga meminta pelayanan tanggap darurat diberlakukan kepada para pengungsi, termasuk memberikan kredit longgar kepada pengusaha yang terkena dampak banjir.
"Jangka menengahnya perbaikan semua infrastruktur, sungai-sungai direhabilitasi. Jangka panjang kita putuskan hijaukan hutan-hutan dan bukit-bukit dan sekitar kota itu," terangnya.
"Dulu ada perkebunan di atas bukit, yang bolong-bolong harus segera ditanami," tambahnya.
JK menegaskan salah satu penyebab banjir bandang adalah illegal logging. Pada kesempatan itu, JK membantah ada perbedaan treatment dalam penanganan bencana di Aceh dan Bima.
"Bencananya yang beda. Kalau gempa itu rumah rusak, sedangkan banjir rumah kotor. Di sini (Bima) alhamdulillah tidak ada korban," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar