Rabu, 28 Desember 2016

Turki dan Rusia Sepakati Gencatan Senjata untuk Seluruh Suriah

Damaskus - Otoritas Turki dan Rusia menyepakati gencatan senjata untuk seluruh wilayah Suriah yang dilanda konflik. Gencatan senjata diperkirakan akan mulai diberlakukan pada Rabu (28/12) tengah malam waktu Suriah.

Dalam kesepakatan itu, Turki mendukung kelompok pemberontak atau oposisi Suriah, sedangkan Rusia mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.

Dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu yang mengutip sumber-sumber yang memahami kesepakatan ini seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (28/12/2016), kesepakatan baru ini bertujuan memperluas gencatan senjata yang kini diberlakukan di Aleppo, ke seluruh wilayah Suriah.

Gencatan senjata di Aleppo, yang juga dimediasi oleh Turki dan Rusia, disepakati sejak awal bulan ini demi memungkinkan evakuasi warga sipil. Seperti gencatan senjata sebelumnya, kesepakatan ini tidak menyertakan kelompok-kelompok teror di Suriah.

Belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Turki maupun Rusia terkait kesepakatan gencatan senjata ini.

Baca juga: Suriah Tuding Pemberontak Tembak Mati 21 Warga Sipil di Aleppo Timur

Jika gencatan senjata ini berlangsung sukses, maka kesepakatan ini akan menjadi dasar bagi perundingan politik selanjutnya antara rezim Assad dengan kelompok oposisi. Perundingan itu akan digelar di Astana, Kazakhstan dan dipantau oleh Turki dan Rusia.

Disebutkan kantor berita Anadolu bahwa Turki dan Rusia berupaya memberlakukan kesepakatan gencatan senjata itu pada Rabu (28/12) tengah waktu setempat. Tidak dijelaskan lebih lanjut wilayah mana saja yang akan memberlakukan gencatan senjata ini.

Tidak diketahui pasti bagaimana dan di mana kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Turki dan Rusia ini tercapai. Namun diketahui dalam beberapa minggu terakhir, pembicaraan terus digelar antara Turki, Rusia dan perwakilan kelompok oposisi Suriah di Ankara, Turki.

Meskipun ada di posisi berlawanan, Turki dan Rusia mulai bekerja sama secara erat untuk isu konflik Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Khususnya, setelah Turki dan Suriah sepakat menormalisasi hubungan mereka yang memburuk akibat penembakan pesawat militer Rusia oleh Turki tahun lalu.

Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut pemerintah Suriah mulai berkonsultasi dengan kelompok oposisi untuk membahas perundingan damai yang akan digelar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar