Purwakarta - Empat terduga teroris disergap di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Dua orang di antaranya tewas ditembak karena melawan polisi.
Markas persembunyian mereka yang berada di tengah Waduk Jatiluhur cukup mencuri perhatian. Markas itu berada di kolam jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur. Kini markas itu telah dipasangi garis polisi.
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat mengatakan pihaknya bersama TNI dan Pemkab Purwakarta akan berkoordinasi untuk memperketat kawasan KJA Waduk Jatiluhur.
"Terlebih dari Babinkamtibmas dan Babinsa akan kita perkuat untuk bersinergi dengan warga dan aparat kewilayahan," kata Hanny, Senin (26/12/2016).
Selain itu, dia mengaku akan memperkuat pengamanan melalui Satuan Polisi Air (Satpol Air) yang bertugas di Waduk Jatiluhur. Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar rapat evaluasi untuk memperkuat satuan tersebut.
Hanny mengatakan tak tertutup kemungkinan di lokasi yang sama masih ada terduga teroris lainnya yang bersembunyi. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengecekan kembali hingga dipastikan tempat tersebut 'bersih'.
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
"Secara keseluruhan pengamanan baik di Purwakarta maupun di Mapolres diperketat. Kita all out untuk pengamanan. Baik di objek vital maupun objek wisata dari ancaman teroris," ucap Hanny.
Penyergapan itu berawal dari penangkapan dua terduga teroris, yaitu Rijal alias Abu Arham (29) dan Ivan Rahmat Syarif (28). Tim Densus 88 Antiteror pun lalu menyergap dua terduga teroris lainnya yang bersembunyi di Waduk Jatiluhur. Keduanya atas nama Abu Sofi alias Abu Azis alias Mas Brow dan Abu Faiz, yang tewas karena saat disergap melawan petugas menggunakan golok. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan empat terduga teroris itu berencana melakukan aksi saat perayaan malam tahun baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar