Washington DC - Gedung Putih menyampaikan pernyataan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menjamu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 15 Februari mendatang.
Menjelang pertemuan itu, Netanyahu mengeluarkan pernyataan di laman Facebook-nya seperti dilansir AFP, Selasa (31/1/2017). Dia menuding Iran meluncurkan rudal balistik yang disebutnya sebagai 'pelanggaran mencolok' dari resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia juga berniat untuk 'mengajukan pembaruan sanksi terhadap Iran dalam konteks tersebut dan konteks lainnya' dalam pertemuannya nanti dengan Trump.
Trump diketahui menentang kesepakatan nuklir yang ditandatangani oleh Iran dan negara-negara besar di dunia, termasuk AS pada tahun 2015. Trump bahkan telah mengatakan bahwa dirinya ingin membatalkan kesepakatan nuklir tersebut.
Netanyahu juga menentang keras kesepakatan nuklir tersebut. Alasannya, kesepakatan tersebut tak akan mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir dan mencabut sanksi-sanksi internasional akan mendorong Iran mendanai para militan di Timur Tengah.
Namun sejumlah pejabat Israel dilaporkan telah mengatakan pada Netanyahu agar dirinya tidak mendesak Trump untuk membatalkan kesepakatan nuklir. Ini dikarenakan Iran sejauh ini mematuhi semua ketentuan dalam kesepakatan, dan mencabut kesepakatan bisa menimbulkan dampak yang tak terbayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar