Jakarta - Debat Pilgub Banten kedua memanas saat isu komunis diangkat. Cagub Banten nomor urut 2, Rano Karno meminta cagub Wahidin Halim membuka siapa yang dimaksudkan komunis itu.
Isu Komunis masuk dalam debat kedua saat cawagub Embay Mulya Syarif menanyakan maksud dari Wahidin saat kampanye terbuka di Serpong pada Minggu (15/1) lalu. Pertanyaan klarifikasi soal komunis, disampaikan Embay saat sesi tanya jawab di segmen kelima.
"Ya karena terpaksa kita menyebut pas paslon 1 dalam kampanye umum. Dia sampaikan tentang itu. Makanya kita juga, siapa ini? Lebih bagus tunjuk saja, ngapain sembunyi-sembunyi," kata Rano usai debat pilkada Banten kedua di Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (29/1/2017).
"Nah kita ingin klarifikasi itu. Tapi kan tadi dijawab, tidak menuduh cuma indikasi. Ya Alhamdulillah. Kalau dituduh panjang ceritanya. Kalau enggak Pak Embay, saya," lanjutnya.
Usia debat, Rano mengaku tidak pernah terlibat gerakan komunis. Ayah Rano, Soekarno M Noer adalah seniman yang terlibat di Lesbumi atau Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi).
"Alhamdulillah ini di Usmar Ismail. Ayah saya Lesbumi bukan dari Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat). Mungkin informasi yang sampai Lekra tapi ayah saya Lesbumi bawahnya Nahdhatul Ulama itu yang mesti dipahami," jelas cagub petahan Banten ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar