Jakarta - Sebanyak 431 taruna tingkat dua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta menjalani psikotes. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi psikologis para taruna sehingga dapat diambil langkah preventif bila ditemukan potensi melakukan kekerasan.
Melalui keterangan tertulis yang diterima, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) Wahju Satrio Utomo mengatakan kegiatan ini adalah salah satu langkah yang dilakukan STIP untuk menindaklanjuti arahan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi demi pemulihan kondisi STIP.
"Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi memerintahkan agar dilakukan langkah-langkah untuk memulihkan kondisi STIP agar kembali kondusif. Dan ini adalah salah satu yang kita lakukan selain pembenahan di bidang-bidang lain," kata pria yang akrab disapa Tommy ini, Senin (30/1/2017).
Menurutnya, hasil psikotes ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan khusus sehingga para dosen dan pengasuh dapat memonitor dan melaporkan perkembangan taruna tersebut.
"Semua taruna wajib ikut, yang ditemukan ada kecenderungan melakukan tindak kekerasan akan kita bina, sehingga dia bisa mengikuti proses pendidikan yang kondusif sampai dia lulus," ujar Tommy.
Sementara itu, Plt Ketua STIP Jakarta Captain Marihot Simanjuntak mengatakan 431 taruna ini diuji oleh 37 psikolog dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Universitas Indonesia (UI). Psikotes ini difokuskan pada aspek stabilitas emosi dan rencananya akan dilanjutkan pada taruna lainnya.
"Psikotes ini fokus pada aspek stabilitas emosi, di mana hasil evaluasi akan digunakan untuk pengembangan pembinaan taruna STIP selanjutnya. Nanti kita lanjutkan untuk taruna lain," tutur Marihot.
Sebelumnya Kemenhub melalui BPSDMP juga telah menghentikan kegiatan ekstrakurikuler drum band dan pedang pora yang dianggap memicu bibit kekerasan. Saat ini, hal itu didukung dengan dihilangkannya sapaan senior-junior di kampus.
Pihak kampus juga berencana mengganti desain dan warna kampus agar menghidupkan suasana kampus yang humanis. Selain itu, asrama taruna juga akan direnovasi menjadi satu pintu. Hal ini diharapkan akan memudahkan pengawasan akses keluar-masuk asrama dan akan ditambahkan tenaga pengasuh marinir yang dibantu oleh marinir yang memonitor asrama pada malam hari.
BPSDMP juga berencana melibatkan para taruna dalam kegiatan yang berbaur dengan masyarakat. Hal tersebut meliputi bakti sosial, taruna melatih anak SD upacara atau kegiatan lain. Diharapkan dapat memupuk jiwa melayani, kekeluargaan dan kasih sayang pada diri taruna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar