Dilansir Reuters, Senin (19/12/2016), beberapa bus serta kendaraan Bulan Sabit Merah mencapai pintu masuk ke desa-desa di provinsi Idlib ini. Bus-bus itu lalu dikepung oleh pemberontak.
Pasukan gabungan yang berjuang untuk pemerintahan Presiden Bashar al-Assad menuntut agar masyarakat diizinkan meninggalkan dua desa itu. Tentara Pembebasan Suriah, sebuah kelompok aliansi oposisi nasionalis, mengatakan serangan terhadap bus dilakukan oleh individu yang tidak berafiliasi dengan itu.
"Menghalangi proses evakuasi dengan cara ini adalah sembrono, tindakan yang menempatkan kehidupan ribuan orang terperangkap dalam bahaya," katanya Tentara Pembebasan Suriah dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Minggu (18/12/2016).
Foto: dok. REUTERS/Ammar Abdullah
|
Media pemerintah Suriah mengatakan "teroris bersenjata" atau kelompok pemberontak yang melawan kekuasaan Assad menyerang lima bus, membakar dan menghancurkan bus-bus tersebut.
Belum jelas betul siapa yang sebetulnya membakar bus, apakah kelompok pemberontak, tentara Al Assad, atau oknum. Masing-masing pihak yang bertikai ini saling menuding.
Televisi pro-Damaskus, Mayadeen, mengatakan Front Nusra adalah pihak di balik serangan ini. Namun penduduk lokal mengatakan kepada Reuters, bukan itu yang sebenarnya terjadi.
Dalam video yang beredar di media sosial terkait pembakaran bus ini, nampak ada pria dengan senjata api di tangan bersorak dan meneriakkan "Tuhan Maha Besar", seraya bus itu terbakar.
Pihak pemberontak secara resmi menyatakan, kerumunan orang yang marah, kemungkinan berada di pihak pro-Assad, adalah pihak yang melakukan penyerangan terhadap bus itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar