Jakarta - TNI AL tengah melakukan pencarian terhadap empat prajuritnya yang hilang di laut saut mengawal Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Filipina. Satu dari empat prajurit itu adalah seorang perwira.
"Saat ini sedang dilaksanakan pencarian terhadap 4 ABK KRI Layang yang melaksanakan pengawalan terhadap KIA Filipina di Perairan Talaud. Karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi hilang kontak sejak tanggal 14 Desember 2016," ungkap Kadispen TNI AL Laksma Gig Sipasulta kepada detikcom, Jumat (23/12/2016).
Peristiwa ini berawal saat KRI Layang menemukan adanya KIA dengan bendera Filipina bernama Kapal Nurhana memasuki wilayah perairan Indonesia, Selasa (13/12). Kapal Nurhana ternyata tidak memiliki dokumen lengkap dan hendak dibawa ke lanal terdekat yakni Lanal Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara.
KRI Layang yang menangkap kapal ilegal itu lalu mengangkut kru dan penumpang Kapal Nurhana. Hanya tiga ABK yang disisakan untuk mengemudikan kapal hingga ke Lanal Melonguane. KRI Layang yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Agus Susatya tersebut menurunkan empat kru nya untuk mengawal Kapal Nurhana sampai ke lokasi.
Di tengah jalan, tim kawal tiba-tiba hilang kontak. Saat itu cuaca di laut cukup buruk. KRI Layang yang sebelumnya melanjutkan patroli di perbatasan Indonesia-Filipina akhirnya mencari Kapal Nurhana. Namun sejak hilang kontak pada Rabu (14/12), Kapal Nurhana belum ditemukan.
Informasi yang didapat dari Kapen Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol (KH) Maman Sulaeman, empat kru KRI Layang yang hilang terdiri dari satu perwira, satu bintara, dan dua tamtama. Mereka adalah:
1. Letda Laut (P) Faisal Dwi A.R. Asal: Jakarta (Kepala Tim Kawal)
2. Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto. Asal: Surabaya
3. Kelasi Kepala (KLK) Amo Dian Mahendra. Asal: Gresik
4. Kelasi Dua (KLD) Isy Badnur Rohim. Asal: Madura
"Sampai sekarang pencarian masih terus dilakukan," terang Letkol Maman saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (23/12).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar