Suara.com - Kamar kos nomor 104 terlihat berantakan. Puing-puing tembok dan keramik berserakan bersama buku Al Quran. Di salah satu bagian lantai terlihat berlubang. Dinding dekatnya yang membatasi kamar 104 dan 105 juga berlubang.
Lubang pada lantai dan dinding itu merupakan bekas bom rakitan yang diledakkan tim Gegana pada Sabtu (10/12/2016) sore.
Di dinding bagian lain terlihat baju berwarna hitam, masker, penutup kepala masih tergantung. Sebuah buku Al Quran dalam posisi terbuka terlihat masih berada di atas alat untuk menaruh pakaian.
Di kamar kos yang beralamat di Perum Bintara Jaya VIII, RT 4, RW 9, Bintara Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, inilah perempuan calon pengebom bunuh diri bernama Dian Yulia Novi (27) tinggal selama beberapa hari.
BACA JUGA
Aksi Bom di Luar Negeri Belum Tentu Terkait dengan Bekasi
Calon Pengantin Pengebom Istana Jokowi adalah TKI
Cegah 'Pengantin' Bom Istana Negara, Polisi Dikasih Jempol
Siapa Dian Yulia Novi, Calon Pengantin Bom Istana?
Dian Yulia dibekuk anggota Densus 88 Polri pada Sabtu sore atau sehari sebelum ke kawasan sekitar Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (11/12/2016), tepat pada saat pergantian jaga Paspampres, untuk meledakkan diri.
Dian Yulia baru tinggal di kamar kos berukuran sekitar 2,5 x 3 meter selama sekitar tiga hari. Indekos tersebut terdiri dari dua lantai. Kamar Dian Yulia terletak di lantai dasar.
Saat ini indekos tersebut masih diberi garis police. Selain penghuni kos yang hendak mengambil pakaian dilarang masuk.
Ketua RW Zaenal Arifin (50) mengatakan setelah terjadi kasus penemuan bom dan penangkapan terhadap Dian Yulia, para penghuni kos dilarang untuk tidur di kamar.
"Untuk sementara mereka tidak boleh tinggal di dalam dulu, kalau ambil barang boleh minta izin di penjaga," katanya.
Anggota Polres Metro Bekasi Inspektur Polisi Dua M. Sahari mengatakan indekos disterilkan dulu sampai situasi benar-benar aman.
"Nggak boleh masuk dulu ya mas," katanya kepada Suara.com.
Selain Dian Yulia, pada Sabtu lalu, polisi juga menangkap terduga teroris bernama M. Nur Solihin alias Abu Huroh, Agus Supriyandi, dan SY alias Abu Izzah. Kemarin dan hari ini, polisi kembali menangkap dua terduga lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar