Minggu, 18 Desember 2016

Kisah Mengharukan Prajurit TNI SUPARLAN, Ketika Bertempur Sendiri dengan Gagah Berani

Patriot-bangsa - Dia adalah Pratu Suparlan, Prajurit Kopasandha yang bertempur sendiri sampai gugur. orang boleh bercerita tentang hebaptkan Pasukan Gurkha dengan dibumbu bumbui seolah olah mereka adalah yang terhebat dan heroik dengan Pisau Kukriknya, Tapi Suparlan hanya bertarung hingga gugur dengan Pisau Komando ditangannya...

Suparlan adalah prajurit Kopassus yang gugur tahun 1980. Prajurit hebat ini mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan regu Kopassus dan Kostrad dari pembantaian Fretilin.

1 Unit gabungan berjumlah 9 orang (4 pers Kopassus dan 5 Personel Kostrad ) di pimpin oleh Letnan Poniman Dasuki (terakhir berpangkat Brigjen) speed 2 adalah Prada Tamsil (pangkat terakhir Peltu sudah Purnawirawan) melaksanakan Patroli di Zona Z Pedalam Timor daerah ini adalah daerah yang sangat Rawan, Masih ada tokoh tokoh seperti Lobato, Lere, David, Xanana belum muncul. saat melaksanakan Patroli tersebut mereka bertemu dengan Markas Fretelin dengan kekuatan -+ 300 orang memiliki senjata yang sangat lengkap (Senapan Serbu, Mortir dan GLM). Pasukan Fretelin ini adalah sayap militer terlatih Timor Timur yg berpengalaman perang di angola, mozambik, dll. dan dilatih oleh Pasukan Tropaz Portugal.

Pada awalnya Tim Kopassus Kostrad ini ingin menyergap Pos Pengamatan Fretelin, setelah melumpuhkan Pos Pengematan Fretelin, tiba tiba dari berbagai arah muncul Pasukan Fretelin yang lebih besar, terjadi pertempuran yang tidak berimbang 1 unit digunting dari berbagai arah, dari atas ketinggian. yang roboh pertama kali adalah personel dari Kostrad yang membawa senapan Mesin disusul oleh 3 orang berikutnya karena mereka berada di formasi paling belakang. 5 orang dari sisa unit ini terdesak hingga ke bibir Jurang sambil mereka mencari jalan pelolosan dari pihak fretelin pun jatuh korbang 8 orang, dalam keadaan terdesak dan demikian genting pasukan TNI mengadakan perlawanan sengit, tapi karena kalah jumlah dan posisi tdak menguntungkan, Unit ini mundur selangkah demi selangkah menghampiri bibir jurang, hanya ada satu celah untuk meloloskan diri, akan tetapi dibutuhkan waktu yang cepat untuk melintas sebelum pasukan Fretelin menutup celah bukit tersebut.

Kemudian Komandan Unit memerintahkan sisa unit menuju ke celah tersebut, dan Pratu Suparlan paling depan, bukannya mendengarkan perintah, Pratu suparlan mundur kebelakang tanpa mengindahkan perintah Dan Unitnya. "Komandan Bawa mereka, Saya akan menghambat mereka Komandan"
Disinilah Praka Suparlan menunjukkan sifat kepahlawanannya, antara kehormatannya sebagai laki-laki, Prajurit, Korps dan negaranya, Tanpa menghiraukan peringatan Komandan Unitnya agar mundur. Pratu Suparlan membuang senjatanya dan mengambil senapan mesin milik rekannya yang gugur. Pratu Suparlan berlari kearah datangnya fretelin dan menyambutnya dengan siraman Senapan Mesin... Jatuh bangun terkena tembakan di tubuhnya Suparlan mengamuk seperti Banteng (Kata saksi fretelin yang tertangkap), mengejar mereka hingga ke semak persembunyian fretelin tidak terhitung berapa peluru yang sudah bersarang di Badannya, Pakaian Loreng Pratu Suparlan berubah warna menjadi Merah karena Darah yang mengalir ditubuhnya, Pratu Suparlan menyerang hingga munisinya Habis, kondisi Pratu Suparlan sudah mulai Lemas karena kekurangan darah, Pratu Suparlan mencabut Pisau Komando dan bertarung satu lawan satu, sepertinya Pihak fretelin berniat mempermainkan Pratu Suparlan dengan tidak membunuhnya secara langsung, suparlan betarung dengan Pisaunya merobohkan 6 orang Fretelin, hingga tanggannya tidak mampu lagi menggenggam Pisau Komandonya

Komanda Unit dengan sisa pasukannya melihat Pratu Suparlan tidak muncul, memutuskan untuk kembali mencari Pratu Suparlan dan membantu Pratu Suparlan.
Pratu Suparlan sendiri-dikelilingi oleh Ratusan Pasukan Fretelin menunggu Bala Tentara Izrail mencabut nyawanya. Pratu Suparlan adalah Prajurit yang cerdas, taktik dia melemahkan dirinya sangat tepat, saat dia terduduk, pasukan Fretelin berkerumun mendekatinya tepat disa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar