Sabtu, 24 Desember 2016

Netanyahu Anggap Suara PBB Soal Pemukiman Israel Bias dan Memalukan

Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (24/12) menolak resolusi PBB terhadap permukiman Israel di wilayah Palestina. Ia menganggap keputusan tersebut bias dan memalukan.

"Keputusan yang diambil adalah bias dan memalukan, tapi kami akan menahannya," katanya dalam reaksi resmi pertamanya sejak pemungutan suara Dewan Keamanan PBB Jumat, seperti dilansir dari AFP, Minggu (25/12/2016).

"Ini akan memakan waktu, tetapi keputusan ini akan dibatalkan," kata dia pada upacara lilin-pencahayaan Hanukkah yang disiarkan pula oleh televisi Israel.

Resolusi terbaru DK PBB tersebut menuntut Israel untuk segera dan menghentikan sepenuhnya semua aktivitas permukiman di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem timur.

Selama ini, PBB bersikeras bahwa aktivitas pembangunan permukiman Yahudi adalah ilegal. Badan dunia tersebut juga telah berulang kali menyerukan Israel untuk menghentikan aktivitas tersebut. Namun pejabat-pejabat PBB menyatakan, justru terjadi peningkatan pembangunan permukiman Yahudi dalam beberapa bulan terakhir.

Pemerintahan Obama juga telah berulang kali menyatakan keberatan atas kebijakan sekutu dekatnya itu. Namun usai kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada November lalu, pemerintah Israel malah menghidupkan kembali rencana untuk membangun 500 rumah baru bagi para pemukim Israel di wilayah Yerusalem timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar