Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut OM alias AR direkrut menjadi teroris oleh jaringan Dulmatin di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang. OM merupakan salah satu terduga teroris jaringan Tangerang Selatan yang tewas karena melawan saat disergap.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) I Wayan Dusak menjelaskan tentang kemungkinan latar belakang yang membuat OM terjun ke aksi terorisme. Menurutnya, kemungkinan itu bisa terjadi karena interaksi antar narapidana tidak mungkin dihindari.
"Nah kalau doktrin ini kan dia dibentuk karakternya seperti apa, karakter ini kan berkaitan dengan kondisi yang bersangkutan, mungkin dia merasa kecewa dengan hidupnya, berkaitan dengan sosial, latar belakang saya kira itu," kata Wayan Dusak ketika berbincang dengan detikcom, Rabu (21/12/2016) malam.
"Jadi kalau orang menunjukkan dia dengan fatamorgana misal masuk surga dan sebagainya, siapa tidak mau? Daya nalarnya menjadi hilang, mungkin ini yang terjadi saat mereka bertemu di dalam," ucapnya menambahkan.
Dihubungi secara terpisah, Kasubag Humas Ditjen PAS Akbar Hadi Prabowo mengatakan narapidana terorisme akan melalui assessment atas kerja sama dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Assessment itu penting terkait penempatan narapidana itu nantinya.
"Kita sudah berupaya agar narapidana yang berdasarkan assessment itu tergolong ideolog atau militan tentu saja akan kita terapkan konsep one man one cell. Kita tetap berupaya meminimalisasi penyebaran itu," jelas Akbar.
Sebelumnya Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan OM bertemu dengan Abu Haikal, mantan anak buah almarhum Dulmatin di LP Cipinang.
"Salah satu pimpinan kelompok ini OM alias AR terkait dengan Hasibuan tersangka penusukan di Medan. Kemudian dia juga terkait dengan salah satu anak buah almarhum Dulmatin namanya Abu Haikal yang ditahan di Lapas Cipinang. Ini sebenarnya dia napi kekerasan dulu, bukan teror tapi direkrut di dalam lapas oleh Abu Haikal," kata Tito.
OM merupakan satu dari tiga terduga teroris yang tewas karena melawan polisi saat penyergapan di sebuah kontrakan di Tangsel. Penyergapan itu berawal dari tertangkapnya Adam pada Rabu pagi kemarin.
Adam dan ketiga temannya berencana melakukan aksi teror pada malam pergantian tahun pekan depan. Menurut polisi, Adam dan ketiga temannya adalah jaringan teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang berafiliasi ke Bachrunnaim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar