Kamis, 05 Januari 2017

Kader Diminta Waspada Radikalisme, PPP Buat Satgas Anti-berita Hoax

Jakarta - PPP merayakan ulang tahunnya ke-44. Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mengingatkan para pengurus partai dan kadernya untuk mewaspadai 3 hal yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

"Yang pertama adalah soal radikalisme," ucap pria yang akrab disapa Romi dalam pidato sambutan perayaan HUT PPP ke-44 di Kantor DPP PPP, Jalan Tebet Barat IX, Jakarta Selatan, Kamis (5/1/2017) malam.

Menurutnya, radikalisme sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa. Romi menggarisbawahi radikalisme berbasis agama karena PPP merupakan partai yang berlatar belakang agama. Dia mengungkapkan bahwa proses belajar agama lebih baik didampingi oleh seorang guru yang benar-benar memahami ilmunya.

"Kalau tidak pakai guru, bisa salah paham menerjemahkan ayat. Inilah yang kemudian merancang aksi bom bunuh diri akhir-akhir ini," kata Romi.

Selain itu, Romi juga menyebut ujaran kebencian sebagai hal yang dapat mengancam persatuan. Media sosial memiliki peran penting dalam permasalahan ini. Dia menyebut, segala hal dapat dipelintir dan direkayasa demi kepentingan tertentu.

"Contohnya, saat ada foto Pak Kapolri yang pakai topi Santa Claus. Itu ujaran kebencian yang perlu diklarifikasi lagi. Sebagai insan partai, mari menahan diri untuk tidak latah. Jangan meneruskan informasi yang tidak jelas sumbernya," ujar Romi.

Hal ketiga yang menurut Romi dapat mengancam keutuhan NKRI adalah politik identitas. Romi menyebutkan, orang-orang semakin merasa gelisah dan tidak aman. Hal itu disebabkan oleh adanya propaganda palsu yang tidak bisa diklarifikasi kebenarannya.

"Ini sangat luar biasa. Yang kita perlukan adalah adab saling menghormati keyakinan orang lain. Kita tidak perlu ngotot," tuturnya.

"Pertikaian hari ini, setelah reformasi selesai, adalah pertikaian yang terjadi bukan antara pemerintah dengan rakyat, tapi antar rakyat yang memiliki kelompok berbeda-beda," tambah Romi.

Lalu lintas penyebaran berita bohong atau hoax yang kian cepat melalui internet ternyata juga menjadi sorotan PPP. Romi menyatakan partainya siap membendung penyebaran berita hoax tersebut.

PPP pun berencana membentuk satgas untuk memastikan berita-berita yang dikonsumsi masyarakat dapat dipertanggungjawabkan. Hal itu dilakukan untuk menangkal sirkulasi berita palsu dan fitnah ke dalam gadget masyarakat awam.

"Namanya Satgas Tabayun Berita Hoax," ungkapnya.

Romi menambahkan, PPP akan memelopori komunitas klarifikasi berita hoax itu melalui media sosial. "Tentu dengan diinisiasi oleh struktur partai seluruh tingkatan," imbuh dia.

Semua pengurus PPP yang membidangi IT di seluruh struktur kepartaian akan dilibatkan ke dalam rencana ini. Mereka diminta ikut berperan aktif untuk mengklarifikasi berita yang dianggap hoax.

"Ya memang tidak semua berita hoax bisa kami klarifikasi. Tetapi menumbuhkan kesukarelaan publik, diawali dengan struktur partai dengan mengklarifikasi berita terdekat yang dipancarkan oleh suatu situs," pungkas Romi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar