Rabu, 21 Desember 2016

2 Teroris di Sumatera Terkait Kelompok Perencana Teror Marina Bay

Tangsel - Densus 88 Antiteror menangkap dua teroris di wilayah Sumatera. Kedua teroris ini terkait dengan kelompok yang ingin menyerang Marina Bay, Singapura, atas perintah Bahrun Naim.

Kelompok yang pada bulan Agustus lalu ingin menyerang Batam dan Singapura merupakan kelompok Katibah Gigih Rahmat pimpinan Gigih Rahmat Dewa (GRD). Polisi hari ini menangkap dua kaki tangannya. Pertama JT alias H (39) di Payakumbuh, Sumatera Barat, dan teroris kedua adalah S di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca Juga: Kapolda Sumut: Teroris yang Ditangkap di Deli Serdang Jaringan Bahrun Naim

"Dua tersangka ditangkap di sana, terkait dengan kasus kelompok GRD. GRD namanya yang sudah ditangkap dulu dalam kaitan rencana serangan Batam lebih kurang 4-5 bulan lalu," ungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau lokasi penemuan bom aktif di Tangerang Selatan di kontrakan yang ada di Kelurahan Babakan, Setu, Tangsel, Rabu (21/12/2016). Tito mengingatkan, kelompok GRD juga merupakan pihak penjamin dua orang WN China suku Uighur yang ada di Poso.

"Mereka menyembunyikan WN China dari suku Uighur. Jadi semua orang ini sudah ditangkap Densus 88 di Sumatera Barat dan Sumatera Utara dan nanti akan dibawa ke Jakarta," terang Tito.

Baca: Teroris yang Dibekuk di Batam Berencana Luncurkan Roket ke Marina Bay Singapura

Polri pada bulan Agustus 2016 menangkap enam orang di Batam yang merupakan kelompok GRD. Kelompok teroris Gigih diduga memiliki kaitan dengan otak pelaku Bom Thamrin, Bahrun Naim.

"Mereka berhubungan langsung dengan Bahrun Naim yang ada di Syria, dan perintahnya adalah untuk melakukan serangan di Singapura dan di Batam," ujar Tito pada Jumat (5/8) lalu.

Baca Juga: Ini Cara Densus 88 Ungkap Rencana Kelompok KGR yang Ingin Serang Marina Bay

Aksi serangan atas perintah Bahrun Naim yang berada di Suriah itu direncanakan dengan meluncurkan roket dari Batam ke Singapura. Rencana mereka digagalkan setelah akun mereka di jejaring internet diungkap polisi.

Tito saat itu juga menjelaskan, kelompok GRD juga terkait dengan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Nur Rohman. Nur Rohman pernah ke Batam atas perintah Arief Hidayatullah alias Abu Musab untuk menyeberangkan dua orang WN China suku Uighur, Ali dan Doni, dari Malaysia secara ilegal.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Payakumbuh Terkait Jaringan Solo

Ali sendiri merupakan tersangka yang ditangkap bersama Arief Hidayatullah di Bekasi dan ditahan di Jakarta. Sedangkan Doni juga ditangkap di Batam dan sudah dideportasi ke China.

"Yang menerimanya (di Batam) adalah GRD ini bersama Nur Rohman," urainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar