Senin, 19 Desember 2016

Donald Trump Sebut ISIS Dalangi Insiden di Turki, Berlin, dan Swiss

Jakarta - Donald Trump menyebut aksi penembakan terhadap Duta Besar Rusia untuk Turki sebagai aksi teror radikal. Tak hanya di Turki, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) juga menuding insiden di Jerman dan Swiss merupakan aksi yang didalangi oleh ISIS.

Dilansir dari AFP, Selasa (20/12/2016), akibat serangan itu Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov dinyatakan tewas. Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi label atas aksi penembakan itu sebagai tindakan aksi teror radikal.

"Hati dan doa kami bagi para korban serangan teror mengerikan. Masyarakat sipil dibunuh di jalan saat mereka bersiap untuk merayakan Natal," kata Trump dalam sebuah statemen, seperti dikutip AFP.

Trump sempat menuding berbagai aksi insiden yang terjadi pada Senin (19/12) malam waktu setempat didalangi oleh ISIS. Penembak Karlov diidentifikasi sebagai pria bernama Mevlut Mert Altintas (22). Dia diketahui merupakan seorang polisi anti huru-hara Turki.

Selain di Turki, ada dua insiden yang terjadi di belahan dunia lainnya. Di Zurich, Swiss, terjadi penembakan brutal di masjid yang membuat tiga orang terluka. Kemudian di Berlin, Jerman, sebuah truk menerjang warga saat tengah berbelanja di Pasar Natal. Sembilan orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat peristiwa tersebut.

"ISIS dan teroris islam lainnya terus membantai umat kristen di masyrakat dan tempat-tempat ibadah mereka sebagai bagian dari jihad global mereka," sambung Trump.

"Ini teroris dari jaringan regional dan seluruh dunia. Mereka harus diberantas dari muka bumi, misi kita untuk bekerjasama dengan semua mitra, yang mencintai kebebasan," lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar