Selasa, 20 Desember 2016

Pemerintah Laos Akui Kualitas Sekolah Penerbangan Indonesia

Vientiena - Kualitas sekolah penerbangan Indobesia mendapat pengakuan. Pemerintah Laos melalui Dirjen Penerbangan Sipil Vanpheng Chantaphone memberikan Certificate of Approved Training Organization kepada CEO Sekolah Penerbangan Sipil PT Mitra Aviasi Perkasa, Septo Sudiro.

Penghargaan ini diberikan setelah tim dari Kementerian Penerbangan Sipil Laos melakukan inspeksi fasilitas PT Mitra Aviasi Perkasa dari tanggal 7-9 Desember 2016. Duta Besar RI Vientiane, Irmawan Emir Wisnandar, menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada Pemerintah Laos atas penghargaan tersebut.

"Penghargaan ini tidak hanya menegaskan kepuasan pemerintah Laos kepada Indonesia dalam bidang aviasi tetapi juga memperlihatkan kualitas sekolah penerbangan di Indonesia yang progresif di tengah tengah pertumbuhan penerbangan domestik yang diperkirakan mencapai sebesar 15 persen pada tahun 2016," kata Irmawan dalam keterangan persnya, Selasa (20/12/2016).

Septo Sudiro sendiri berterima kasih atas apresiasi dari Pemerintah Laos untuk penghargaan ini sebagai penegasan kualitas dan profesionalisme sekolah pilot yang dia pimpin. Keberhasilan ini, menurutnya, tidak lepas dari fasilitasi yang diupayakan oleh pihak KBRI.

Menurut Indonesia National Air Carriers Association (INACA), pada tahun 2015 tercatat sebanyak 82.4 juta penumpang yang menggunakan layanan jasa pesawat. Pertumbuhan penumpang ini diprediksi oleh International Air Transport Association (IATA) akan mencapai 270 juta penumpang pada tahun 2034 dan menjadikan Indonesia sebagai pasar terbesar ke enam di dunia dalam jasa penerbangan penumpang.

Memanfaatkan momentum ini, Dubes Emir menambahkan bahwa Indonesia berkomitmen dalam penigkatan kerja sama penerbangan serta berbagai best practices dengan pemerintah Laos. Hal ini diperlihatkan dalam penandatanganan Pro Rating Agreement antara maskapai Nasional Garuda Indonesia dan Garuda Mainternance Facility dengan pihak Lao Airlines dalam kunjungan Dirjen Penerbangan Sipil Laos ke Jakarta 14-17 November 2016 lalu.

Penguatan hubungan aviasi kedua negara terlihat dari rencana kunjungan balasan PT Dirgantara Indonesia ke Laos setelah kunjungan Dirjen Penerbangan Sipil ke PT Dirgantara Indonesia di sela-sela kunjungannya ke Indonesia 7-9 Desember 2016.

Sementara itu, menurut Dirjen Vanpheng Chantaphone, Pemerintah Laos sadar bahwa upgrade sumber daya manusia menjadi kunci untuk meningkatkan sektor penerbangan di Laos. Ditambahkan juga bahwa peluang kerja sama dengan PT Mitra Aviasi Perkasa sangat terbuka untuk mendidik calon pilot dari Laos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar