Tokyo - Pemerintah Jepang menarik sementara Duta Besarnya untuk Korea Selatan (Korsel). Penarikan ini terkait patung wanita penghibur era Perang Dunia II yang didirikan dekat Konsulat Jepang di kota Busan, Korsel.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (6/1/2017), patung wanita penghibur itu dimaksudkan mengenang wanita Korsel yang bekerja di rumah bordil militer Jepang pada era Perang Dunia II. Jepang menyebut patung itu melanggar kesepakatan kedua negara untuk menyelesaikan isu wanita penghibur era perang.
Tahun 2015 lalu, Jepang dan Korsel sepakat bahwa isu wanita penghibur akan selesai secara final dan tidak bisa dicabut kembali, jika seluruh persyaratan dalam perjanjian termasuk permohonan maaf Jepang dan dana untuk para korban, dipenuhi.
Foto: Yeo Joo-yeon/News1 via REUTERS
Patung yang dipermasalahkan merupakan patung wanita muda yang sedang duduk di kursi dan bertelanjang kaki. Patung itu didirikan di dekat Konsulat Jepang di kota Busan sejak akhir tahun lalu.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga, menyebut keberadaan patung itu sangat disesalkan. Suga menyatakan, Jepang menarik pulang Dubesnya untuk sementara. Tidak dijelaskan hingga kapan Dubes Jepang untuk Korsel akan dipanggil pulang.
Suga juga menyatakan, Jepang akan menunda dialog ekonomi tingkat tinggi antara kedua negara serta perundingan pertukaran mata uang baru dengan Korsel. "Tanpa membangun kepercayaan, tidak akan bisa stabil," ucap Menteri Keuangan Jepang Taro Aso merujuk pada pertukaran mata uang.
Foto: Kim Sun-ho/Yonhap via REUTERS
Secara terpisah, Kementerian Keuangan Korsel menyatakan penyesalan karena pembahasan soal pertukaran mata uang ditunda karena alasan politik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar