Jakarta - Anggota DPD Fahira Idris mengimbau kepada warga Jakarta untuk tahan godaan dari segala praktik kecurangan di masa tenang Pilgub DKI. Fahira mengatakan masa tenang Pilgub DKI kerap dimanfaatkan oknum tertentu untuk melakukan praktik kecurangan.
"Jadi, masa tenang seperti ini bagi oknum-oknum yang culas menjadi momen yang paling pas membujuk pemilih agar mengubah pilihannya. Cara yang menurut mereka paling ampuh adalah dengan politik uang, membagi sembako, dan memberi bantuan sosial. Godaan-godaan seperti ini bakal masif terjadi. Saya berharap warga Jakarta bisa menahan berbagai godaan ini, karena niat mereka membeli suara sebenarnya merendahkan martabat kita sebagai manusia," ujar Fahira dalam keterangannya, Minggu (16/4/2017).
Menurut Fahira, pelaksanaan Pilgub DKI yang bersih tergantung kepada warga Jakarta sendiri. Fahira mengajak warga Jakarta bersama-sama memerangi praktik kecurangan dalam Pilgub DKI.
"Hanya warga yang bisa memastikan Pilkada ini benar-benar jujur dan adil. Cuma warga yang bisa memastikan bahwa hanya warga Jakarta yang berhak sajalah yang bisa memilih. Cuma warga yang bisa memastikan semua perangkat penyelenggara dan pengawas Pilkada berlaku adil. Mari kita tunjukkan, bahwa harga diri kita tidak bisa dibeli dengan sekantong sembako," tegas Fahira.
"Kondisi Pilkada Jakarta ini tidak normal. Tidak ada pilihan lain, selain kita wakafkan waktu, tenaga dan pikiran kita untuk menjaga suara kita di TPS masing-masing, agar sampai kepada calon yang benar-benar berhak," sambungnya.
Saat ini, DKI Jakarta memasuki masa tenang Pilgub sampai 18 April. Setiap kandidat dan tim sukses tidak diperbolehkan berkampanye, termasuk alat peraga kampanye sudah dicabut di beberapa lokasi. Pilgub DKI akan menggelar pencoblosan pada 19 April mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar