Jakarta - Ketua Panita Tamasya Al-Maidah Ustaz Ansufri ID Sambo menjelaskan maksud gerakan yang dia pimpin. Dia menegaskan gerakan ini tidak ada maksud untuk mendukung salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub DKI.
Hanya saja, menurut dia, warga DKI yang akan menggunakan hak suaranya harus ingat tentang Surat Al-Maidah ayat 51. Sesuai dengan surat tersebut, kata dia, tentu aneh jika umat Islam memilih pemimpin seorang yang menistakan agama.
"Tidak ada dukungan kepada paslon. Jadi asalkan tidak orang yang menistakan agama. Masak orang yang menista agama kita angkat jadi pemimpin?" kata pria yang akrab disapa Sambo itu di Masjid Al-Azhar, Jl Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017).
Sambo menegaskan, dengan sikap itu, bukan berarti Tamasya Al-Maidah bertujuan mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sebab, menurut dia, saat Pilgub DKI masih diikuti tiga pasang calon, pihaknya juga memperjuangkan Surat Al-Maidah ayat 51.
"Kita tidak ada urusan dengan Anies-Sandi, kita tidak ada urusan, urusannya sama Ahok. Kita waktu ada tiga paslon, kita bukan pada Anies-Sandi," ujar Sambo.
"Anies-Sandi tak ada hubungan dengan kita, tak ada urusan dengan politik, urusannya semata-mata ingin menegakkan Al-Maidah itu sendiri. Makanya kita namakan Tamasya Al-Maidah. Tadinya kita mau bikin wisata demokrasi, tapi tidak ada nilai ibadahnya," tambah dia.
Sambo menegaskan siapa pun yang menang dalam Pilgub DKI seharusnya orang Islam. Akan tetapi, jika Ahok yang menang, asalkan melalui proses demokrasi, hal itu bisa diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar