"Iya begini, terkait dengan laporan kemarin kami Panwas melakukan langkah preventif dalam bentuk adanya sembako yang di kantor PPP karena ini masih dalam proses penanganan. Maka kemudian Panwas melakukan penyegelan. Jadi kita buat status quo, jadi tidakBOLEH karena masih dalam penanganan," ujar Ketua Panwaslu Jakarta Selatan Ari Masyhuri saat dihubungi detikcom, Rabu (19/4/2017).
Baca juga: Kantor DPC PPP Jaksel Disegel Terkait Penyimpanan Sembako
Ari mengatakan Panwaslu akan menyegel kantor PPP hingga lima hari ke depan. Pihaknya juga saat ini sedang meminta keterangan enam orang saksi terkait dugaan sembako yang akan dibagikan jelang pencoblosan Pilgub DKI putaran kedua.
"Panwas beri waktu lima hari untuk menyelesaikan itu, selama lima hari tentu semua properti yang ada di kantor PPP harus disegel karena dalam penanganan. Warga yang ada di lokasi kita semua perintahkan untuk keluar. Dan alhamdulilah warga sudah memahami dan masih dalam penanganan Panwas," katanya.
Sedangkan yang masih diperiksa yaitu sudah enam orang. Yang diperiksa dari pelapor, kemudian ada saksi pelapor, kemudian dari terlapor dan saksi terlapor. Sampai malam tadi sudah enam orang kita lakukan klarifikasi terkait dengan kejadian yang ada di kantor PPP," sambungnya.
Foto: Dok. Panwaslu Jakarta Selatan
|
Sebelumnya diberitakan, warga menyegel kantor DPC PPP Jakarta Selatan yang berada di bilangan Jagakarsa pada Senin (17/4) pagi. Penyegelan tersebut terkait adanya penyimpanan sembako dalam masa tenang Pilgub DKI.
Ketua DPC PPP kubu Haji Lulung, Hadi, menduga pengiriman sembako itu dikoordinasi oleh pengurus PPP kubu Ketum Romahurmuziy (Romi). Hadi mengatakan pengiriman sembako itu sebagai bentuk kecurangan.
Sementara itu Sekjen PPP kubu Romi, Arsul Sani, sudah membantah dugaan itu. Arsul mengatakan PPP memang memiliki program bersilaturahmi dengan masyarakat Muslim terutama yang kurang beruntung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar