Jakarta - Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu tiap tahunnya. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan pun ikut menitipkan pesan tentang peran perempuan dalam koridor pemberantasan korupsi.
Menurut satu-satunya perempuan yang menduduki jabatan pimpinan KPK itu, perempuan berperan penting dalam menanamkan kejujuran baik di lingkup keluarga atau di masyarakat.
"Perempuan menjadi ujung tombak dalam pemberantasan korupsi. Dimulai dengan menanamkan nilai kejujuran di lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat," kata Basaria ketika dihubungi, Kamis (22/12/2016).
"Khususnya bagi para perempuan agar menjadi agen-agen perubahan dalam memberantas korupsi secara aktif, menjadi teladan di lingkungan dia berada," sambung Basaria.
Sejak berdiri dari tahun 2002, pimpinan KPK selalu terdiri dari laki-laki. Basaria memecahkan sejarah dengan menjadi tokoh perempuan pertama yang menjadi pemimpin KPK.
Terlepas dari itu, KPK pun memiliki sebuah gerakan yang menyuarakan hal itu yaitu 'Saya Perempuan Antikorupsi' atau SPAK. Dilansir dari acch.kpk.go.id, gerakan tersebut diluncurkan pada 22 April 2014.
Saat itu, peluncurannya berupa talkshow dan bedah buku dengan narasumber Ibu Meuthia Hatta, Dian Kartika Sari (Sekjen KPI), Ibu Yuyun dari NTB (perempuan yang berani mengatakan tidak pada praktik korupsi dalam pekerjaannya), Busyro Muqoddas (pimpinan KPK saat itu).
Busyro ditemani Dosen FH UI Gandjar Laksamana saat itu untuk membedah buku 'Saya, Perempuan Anti Korupsi'. Kegiatan SPAK secara umum terdiri dari pelatihan untuk fasilitator atau para calon agen SPAK dan penyebaran pengetahuan anti korupsi yang dilakukan oleh para agen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar