Jakarta - Masyarakat di jagat maya dalam pekan ini diriuhkan oleh
istilah bom panci. Semua bermula saat Detasemen Khusus Antiteror Markas
Besar Kepolisian RI menemukan rangkaian bom panci di sebuah rumah kos
di jalan Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (10/12/2016) pekan
lalu.
Menurut keterangan resmi Polri, bom panci tersebut akan
diledakkan di arena Car Free Day di jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Beberapa netizen meragukan kekuatan bom panci tersebut, namun tak
sedikit yang mengapresiasi dan berterima kasih atas keberhasilan Densus
88 menggagalkan upaya tersebut.
Lalu, seperti apa sebenarnya bom panci itu?
Kepala
Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris
Besar RP Argo Yuwono mengatakan bom panci yang ditemukan di Bintara Jaya
VIII, Bekasi punya bobot 3 kilo gram. Bom ini memiliki daya rusak
ledakan mencapai radius 300 meter.
"Kalau ini misalnya dinyalakan
kecepatannya dari tempat peledakan dari bahan ini 4.000 km/jam jadi
cepat sekali dan ini kalau meledak radius 300 meter itu hancur semua dan
barang ini akan diledakkan besok pagi rencananya," kata Argo kepada
wartawan, Minggu (11/12/2016).
Penelusuran detikcom, bom panci
pernah digunakan oleh pelaku teror di Afghanistan, Pakistan, Nepal dan
Amerika Serikat. Panci yang digunakan bukan jenis biasa melainkan yang
memiliki daya tekan seperti panci presto, ada pelat penahan dan tutup
kaca dengan katup pembuangan uap.
Al Qaeda dalam sebuah majalah
versi online pernah mengunggah cara manual membuat bom panci. Bahan
untuk bom panci terbilang sederhana dan mudah didapat. Antara lain:
kabel, paku, mur, ball bearing dan bahan peledak. Cara merakitnya juga
terbilang mudah.
Dengan bahan sederhana dan cara merakit yang
mudah, namun memiliki efek mematikan, menjadikan bom panci jadi senjata
favorit di kalangan pelaku teror. Beberapa kasus bom panci yang jadi
sorotan dunia adalah kasus bom Boston pada April 2013 lalu yang
menewaskan 3 orang.
fotonya, ga keliatan pemain bola
BalasHapus