Jakarta - Xaveriandy Sutanto dan Memi, suami istri penyuap mantan Ketua DPD Irman Gusman, menyesali perbuatan mereka. Keduanya meminta belas kasih hakim agar diberi hukuman yang ringan.
"Kami memohon dengan segala kerendahan hati dan penyesalan yang mendalam kiranya Yang Mulia majelis hakim berkenan memberi putusan yang ringan dan serendah-rendahnya," kata Memi saat membacakan pledoi mereka berdua di Pengadilan Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).
Keduanya menyampaikan sejumlah pertimbangan agar hakim tak memberi hukuman yang berat. Di antaranya masih memiliki tanggungan 148 karyawan, serta dua orang anak kecil yang hanya tinggal bersama seorang pengasuh.
"Sebanyak 148 karyawan kami terancam PHK, terlebih yang menyayat hati kami, kami harus meninggalkan kedua anak kami yang teramat kami kasihi yang tidak berdosa yang secara tiba-tiba harus ditinggalkan berdua saja di rumah almarhum kedua opa dan omanya, hanya ditemani seorang karyawan laki-laki yang hanya hadir pada malam hari," tutur Memi yang mulai menangis.
Sutanto dan Memi merupakan pengusaha yang salah satu produk komoditasnya adalah gula. Keduanya diduga menyuap Irman Gusman Rp 100 juta agar Irman membantu mereka mendapatkan kuota pembelian gula impor di Bulog.
"Selama kami ditahan di KPK, dimanfaatkan oleh pedagang yang tidak bertanggungjawab untuk tidak mau membayar utang dalam jumlah yang sangat besar dengan berbagai alasan. Sementara kami diwajibkan untuk membayar bunga bank dan cicilan tanpa ada pemasukan dan perusahaan kami diambang kebangkrutan," ujar Memi.
Sutanto dituntut 4 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsidair 3 bulan kurungan. Sementara Memi dituntut 3 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsidair 3 bulan kurungan.
"Sekarang, kami harus membayar mahal kesalahan ini kami sangat sangat menyesal akan apa yang telah kami lakukan. Kami mohon maaf kepada anak-anak kami yang masih kecil, kepada karyawan, dan kepada semua pihak atas perkara yang menimpa kami, kami merasa sangat bersalah dan menyesal," tutur Memi.
"Oleh karena itu demi rasa kemanusiaan, di mana kami mempunyai tanggung jawab yang sangat besar terhadap 148 karyawan belum termasuk anak-anak, istri dan suami, serta keluarga mereka," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar