Jakarta - Banyak informasi dan berita hoax bertebaran di media sosial pada Pilgub DKI 2017. Informasi tersebut menyerang pasangan Cagub-Cawagub. Banyaknya informasi hoax di media sosial membuat tim cyber tiap pasangan harus mengatur strategi untuk menghadapinya. Salah satunya seperti yang dilakukan timses pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Tim Cyber Anies, Geisz Chalifah mengatakan, untuk menghadapi serangan informasi hoax maupun kampanye hitam di media sosial timnya memilih untuk menanggapi dengan gagasan. Mereka juga tidak membalas hal-hal yang bersifat fitnah.
"Kami memberi penjelasan tentang konteks substansi. Kami tidak membalas mereka yang bicara fitnah atau tendensi negatif. Kami tetap memberikan gagasan-gagasan," kata Geisz saat berbincang dengan detikcom, Selasa (3/1/2016).
Selain itu, Geisz mengatakan mendapat titipan pesan dari Anies Baswedan yakni untuk menjadikan Pilkada sebagai edukasi. Sebab itu, jika menemukan informasi hoax tentang Anies maupun Sandiaga, maka tim akan menjelaskan dengan substansi fakta dan tidak membandingkan dengan info hoax.
"Kami kalau terjadi berita hoax kami beri jawaban tapi tidak lantas memberikan sandingan dengan berita negatif lainnya. Sejak awal Pak Anies bilang ini bukan sekadar kampanye. Ini adalah masanya kita bekerja bersama menjadikan Pilkada sebagai pendidikan politik. Semua lawan adalah teman dalam berdemokrasi," jelasnya.
Untuk menangkal berita dan informasi hoax, peran aktif tokoh pendukung pasangan Anies-Sandi di media sosial juga ikut membantu. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh juru bicara Anies-Sandi, Pandji Pragiwaksono yang juga adalah seorang stand-up komedian.
"Teman-teman yang sama idealisme, seperti Pandji, banyak memberikan hal tentang Anies. Baik di Twitter maupun di video. Relawan juga menjadi tim cyber Anies-Sandi. Intinya, kami tidak ingin kampanye berupa fitnah," pungkas Geisz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar