Jakarta - Cagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tengah menjalani proses hukum terkait kasus penistaan agama. Elektabilitasnya dari hasil beberapa survei menurun. Timses pun mengakui hal tersebut karena dipengaruhi kasus hukum yang tengah dihadapi oleh Ahok.
"Sebagaimana yang ditemukan dari berbagai survei, yang dilakukan survei kredibel, kasus penistaan agama, tuduhan penodaan agama yang diberikan kepada Pak Ahok itu jelas memengaruhi elektabilitas Pak Ahok," ujar Sekretaris tim pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan Syadzily saat dihubungi detikcom, Selasa (3/1/2017).
Padahal, sebelum kasus penistaan agama mencuat, Ace menuturkan elektabilitas Ahok unggul berbarengan dengan kepuasan warga DKI terhadap kinerja Ahok. Namun, hal itu harus tergeser sebab kini banyak warga yang harus berpikir kembali untuk memilih Ahok sebagai gubernur.
"Sebelum kasus ini (penistaan agama) kan elektabilitas Pak Ahok beriringan dengan kepuasan publik terhadap kinerja Pak Ahok. Tapi, terkait kasus penodaan agama ini, tidak paralel, tidak simetris antara tingkat kepuasan publik dengan kinerja Pak Ahok serta elektabilitasnya," jelas Ace.
"Di situ kita menemukan ada anomali bahwa warga Jakarta puas dengan kinerja Pak Ahok. Tapi untuk elektabilitas masih berpikir untuk memilih Pak Ahok," lanjutnya.
Sebab itu, kini timses harus bekerja lebih ekstra. Mereka harus membuat yakin calon pemilih di DKI bahwa Ahok tidak berniat menistakan agama.
"Terus terang saja kasus yang dialami Pak Ahok ini, sedikit lebih banyak mengganggu terhadap proses kampanye kita. Kasus (penodaan agama) ini sangat berpengaruh terhadap pemenangan sebab persoalan ini sangat sensitif terhadap masyarakat. Hal itu berpengaruh terhadap elektabilitas Pak Ahok," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar