"Datanya kan ada sekitar 200 ribu warga Madura di DKI Jakarta. Diharapkan mayoritas warga Madura di DKI Jakarta bisa memilih pasangan Basuki-Djarot pada Pilkada DKI putaran kedua 19 April mendatang," ujar Nusron pada acara pengajian di Jalan Talang No 3, Menteng, Jakarta Pusat, seperti tertulis dalam keterangannya, Minggu (2/4/2017).
Dalam kesempatan ini, Nusron juga menuturkan mengenai program KJP santri untuk warga Jakarta yang menginginkan anaknya untuk menjadi santri di beberapa daerah lain. Hal itu telah masuk dalam program yang diusung pasangan nomor urut 2 tersebut.
"Jadi KJP Santri ini diperuntukkan bagi orang Jakarta yg ingin kirim anaknya jadi santri di Jawa Timur, Maduara, Jawa Tengah, Jawa Barat dan daerah lainnya akan tetap dapat KJP dari Jakarta," tuturnya.
Selain itu, Nusron mengatakan pula bahwa program yang digagas oleh Ahok-Djarot mempunyai nilai kebermanfaatan yang sangat tinggi bagi warga Madura yang bermukim di Jakarta.
"Ini kan program pak Basuki-Djarot yang sangat bermanfaat bagi warga Madura yang banyak cari nafkah di Jakarta," imbuh Nusron.
Sementara itu, perwakilan warga Madura yang hadir, Ustaz Ibnu mengatakan untuk tidak takut dikafirkan saat memilih pasangan Ahok-Djarot. Menurutnya, urusan kafir atau tidak, itu adalah urusan Allah SWT semata.
"Kalau pilih nomor dua, jangan takut dikafirkan. Sebab itu hak prerogatif Allah SWT dan nggakBOLEH mengkafirkan. Nggak boleh saling mengkafirkan, emangnya surga punya nenek moyang mereka," ujar Ustaz Ibnu dalam keterangan yang sama.
Kegiatan pengajian ini juga sekaligus menjadi ajang deklarasi dukungan dari warga Madura kepada pasangan Ahok-Djarot. Turut hadir pula dalam kegiatan ini KH Imam Buchori Chalil, cucu Mbah Cholil Bangkalan yang merupakan penggagas berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) Bersama KH Hasyim Asyari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar