Sabtu, 08 April 2017

Risma ke PPI Belanda: Tolong Kembali untuk Bangun Indonesia

Jakarta - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda dan PPI Rotterdam menggelar diskusi Lingkar Inspirasi bertajuk "Kepemimpinan Berintegritas" yang mengundang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai narasumber. Risma diundang karena dianggap sebagai pemimpin yang berintegritas.

"Kepemimpinan berintegritas dipilih karena tema ini dianggap sesuai dengan sosok Bu Risma yang mampu memberikan teladan bagi khalayak selama memimpin kota Surabaya," kata Koordinator Bidang Kajian dan Gerakan PPI Belanda M Hanif Nadhif dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (8/4/2017).

Diskusi yang digelar di Erasmus University Rotterdam, Belanda, Jumat (7/4) lalu tersebut dihadiri sekitar 85 pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Belanda. Acara ini sendiri dibuka oleh perwakilan KBRI untuk Kerajaan Belanda HA Ibnu Wiwaha Wahyutomo.

Selama diskusi, Risma membahas peningkatan perekonomian di Surabaya melalui pengembangan masyarakat. Upaya itu dilakukan melalui berbagai macam aspek, di antaranya peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pendirian kelompok-kelompok usaha seperti Pahlawan Ekonomi, Youth Organization Development, start-up Surabaya, dan berbagai strategi lainnya.

"Tidak bisa kalau terlalu dibuat prioritas. Semisal fokus ke infrastruktur tapi manusianya dilupakan. Untuk apa membangun kota apabila dinikmati bukan oleh warganya? Jangan jadi penonton di kota sendiri. Kita harus menjadi tuan dan nyonya di kota kita," ujar Risma dalam diskusi tersebut.

Salah satu kelompok usaha di Surabaya yang dibahas oleh Risma ialah Pahlawan Ekonomi. Dia menyebutkan Pahlawan Ekonomi telah memiliki anggota lebih dari 100 ribu orang dan beberapa telah mampu mengekspor produknya meskipun anggota kelompok usaha ini sebagian besar hanya lulusan SD atau SMP. 

"Ada yang dulunya TKW mau memperpanjang izin kerja, tapi saya tolak. Saya rayu supaya nggak balik keluar negeri, kerja di sini saja," ucap Risma.

Di samping kemajuan dari berbagai aspek Risma juga mengakui masih terdapat bidang lain yang perlu dibenahi, salah satunya adalah transportasi publik. Selain itu, para peserta juga disebut aktif bertanya terutama tentang keberanian Risma untuk menutup lokalisasi Gang Dolly.

Menanggapi pertanyaan itu Risma menyebut penutupan Gang Dolly itu didasarkan pada kekhawatiran serta kepeduliannya terhadap masa depan anak-anak di Surabaya. Tak lupa, Risma mengajak seluruh pelajar asal Indonesia yang hadir di diskusi tersebut untuk kembali ke tanah air untuk membangun Indonesia. 

"Tolong kembali untuk bangun Indonesia. Indonesia membutuhkan teman-teman semua di manapun itu," pungkas Risma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar