Washington - Pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menuding Presiden Suriah Bashar al-Assad mendalangi serangan senjata kimia di kota Khan Sheikhun, provinsi Idlib. Namun senator Amerika Serikat, Richard Black beranggapan, Assad tak punya motif untuk melancarkan serangan keji terhadap rakyatnya sendiri.
"Saya pikir tak ada motif bagi dia (Assad) melakukan ini (serangan kimia) dan saya pikir sangat tidak kredibel bahwa ini sebenarnya dilakukan oleh Suriah," ujar Black dalam wawancara dengan media Press TV, Sabtu (8/4/2017).
Senator AS asal negara bagian Virginia itu menyatakan, kemungkinan rezim Suriah melakukan serangan kimia tersebut adalah nol persen. Black pun menyampaikan sejumlah alasan.
"Pertama-tama, dia (Assad) tahu dengan pasti bahwa jika dia menggunakan gas sarin, dia akan membuat murka seluruh dunia. Kedua, dia sedang memenangi perang di setiap medan, jadi tak ada gunanya melakukan sesuatu yang putus asa," tutur Black.
"Ketiga, kalaupun dia merasa bahwa entah bagaimana dirinya harus menggunakan gas sarin ... dia tak akan menyia-nyiakannya hanya untuk membunuh orang-orang di jalanan," imbuh Senator dari Partai Republik itu yang selama ini memang kerap membela Assad.
Sebelumnya, dua kapal perusak Angkatan Laut AS menembakkan 59 rudal penjelajah Tomahawk ke pangkalan udara Suriah, Shayrat, di Provinsi Homs pada Jumat (7/4). Serangan itu ditargetkan pada pesawat-pesawat tempur Suriah, hangar pesawat, tempat menyimpan amunisi serta sistem pertahanan udara.
Menurut AS, pangkalan udara Suriah itu digunakan untuk menyimpan senjata kimia, sehingga perlu "diambil tindakan pencegahan" untuk menghindari jatuhnya korban. Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan rudal itu setelah serangan senjata kimia pada Selasa (4/4) lalu di kota Khan Sheikhun yang dikuasai kelompok pemberontak. Puluhan orang tewas dalam serangan itu, termasuk lebih dari 20 anak-anak Suriah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar