Semarang - Satria Aditama (18), salah satu terduga teroris Tuban yang berasal dari Kota Semarang ternyata sudah tidak terlihat di lingkungan tempat tinggalnya sejak sekitar empat bulan lalu. Tidak ada yang mengetahui pasti ke mana Satria sejak saat itu.
Satria tinggal bersama ibu dan kakaknya di Jalan Taman Karonsih II, Ngaliyan, Semarang. Ketua RT 05 RW 04, Candra Satya Nugroho (42) mengatakan ia terakhir bertemu dengan Satria sekitar 4 bulan lalu. Itu pun hanya berpapasan di jalan dan saling menyapa.
"Saya papasan terus dia bilang, 'Monggo (permisi), Pak'. Itu sekitar tiga atau empat bulan lalu, lah," kata Candra kepada detikcom, Minggu (9/4/2017).
Sementara itu remaja di kampung tersebut sudah tidak pernah melihat Satria bergabung di perkumpulan remaja sejak hampir setahun lalu. Satria memang dikenal pendiam namun rajin beribadah ke Masjid.
"Kalau kumpul ya diam, kalau ditanya tapi jawab. Terakhir lihat 2016 lalu. Dia jarang keluar, tapi seringnya kalau ke Masjid," kata salah satu remaja, Adam.
Meski dikenal pendiam, tapi Satria pernah dipercaya menjadi ketua panitia halal bi halal pada Ramadhan tahun lalu. Setelah itu Satria memang jarang terlihat dan tidak pernah ikut perkumpulan remaja.
"Pernah jadi ketua panitia halal bi halal," pungkasnya.
Untuk diketahui, Satria merupakan salah satu teroris di Tuban yang tewas dilumpuhkan polisi. Kini rumah Satria terkunci rapat karena ibu dan keluarganya masih syok pasca kejadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar