Jakarta - Maskapai nasional Garuda Indonesia menyiapkan sedikitnya 14 pesawat berbadan lebar (wide body) untuk pelaksanaan operasional haji tahun 2017 (1438 H). Pengadaan tersebut menyusul ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) bersama Kementerian Agama RI mengenai pengadaan transportasi udara penyelenggaraan haji tahun ini.
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama tersebut berlangsung di kantor Kemenag Jakarta, Jumat (7/4). Dari pihak Garuda diwakili Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo sementara dari Kemenag diwakili Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Abdul Djamil.
Abdul mengatakan sangatlah penting dalam memastikan kelancaran operasional haji, termasuk peranan dari aspek transportasi udara. Untuk itu, pihaknya berupaya memastikan seluruh proses pengadaan transportasi udara haji pada tahun ini dapat memberikan layanan transportasi udara terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia.
Sementara itu, Dirut Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan pihaknya telah menyiapkan armada terbaik. Dia memastikan layanan penerbangan haji pada tahun ini dapat berjalan dengan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Tidak hanya mempersiapkan layanan armada terbaik, Garuda juga mempersiapkan layanan cabin crew terbaiknya khususnya melalui layanan Garuda Indonesia Experience yang diterjemahkan melalui konsep salam, senyum dan sapa, yang kami harapkan mempermudah pelayanan jemaah haji," kata Arif dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (8/4/2017),
Pada 2017 Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 14 pesawat haji yang terdiri dari tiga pesawat B747-400, empat pesawat B777-300ER, dan tujuh pesawat A330-300. Adapun jumlah pesawat yang dioperasikan pada musim haji tahun 2017 tersebut menyesuaikan dengan peningkatan trafik jemaah haji pada tahun ini.
Arif menambahkan pihaknya menyambut baik adanya penambahan kuota haji pada tahun ini. Dari yang sebelumnya 79 ribu menjadi 107 ribu penumpang.
Pada tahun ini Garuda Indonesia memberangkatkan jemaah haji dari sembilan embarkasi yang terdiri dari 280 kloter di seluruh Indonesia. Selain peningkatan jumlah armada, Garuda Indonesia juga meningkatkan jumlah awak kabin haji.
Dari sebelumnya 442 awak kabin menjadi 506 awak kabin, dimana 57 persen diantaranya merupakan putra-putri daerah. Tujuan Garuda Indonesia merekrut awak kabin dari daerah-daerah embarkasi tersebut merupakan bagian dari 'pelayanan' kepada para jemaah. Khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian Jemaah hanya mampu berbahasa daerah.
Pada 2016 lalu, Garuda Indonesia menerbangkan sebanyak 78.772 jemaah haji, dengan ketepatan waktu (on time performance) sebesar 98.05 persen. Total 78.772 jemaah haji tersebut diterbangkan dari delapan embarkasi yang dibagi dalam 205 kelompok terbang (kloter).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar