Jakarta - Pesawat Lion Air JT 178 rute Surabaya-Lombok mengalami kebocoran avtur saat parkir di apron Bandara Juanda Surabaya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menginvestigasi insiden itu.
"Kami menginstruksikan Direktur Keselamatan dan Kelayakan Pesawat Udara untuk investigasi. Apakah kasus ini hanya pada Lion saja, atau memang pada semua pesawat jenis itu," jelas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso.
Hal itu disampaikan Agus dalam jumpa pers usai menerima penjelasan manajemen Lion Air di Kemenhub, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
"Kalau pada Lion Air saja, kami akan investigasi khusus, kalau memang pada semua jenis (pesawat) itu, kami akan membuat Advice Circular. Tujuannya agar bisa mengantisipasi kepada pesawat-pesawat lain yang jenisnya sama," imbuh Agus.
Di tempat yang sama, Managing Director Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan insiden avtur bocor ini terjadi pada pesawat jenis Boeing 737.
"Jadi ada sensor overfill (kepenuhan) di dalam pesawat yang harusnya mendeteksi jika penuh. Namun pada saat itu sensor tersebut sedang mengalami gangguan," ujar Daniel.
Pihak Lion Air menjanjikan akan membuat Immediately Committee Action Plan (ICAP) yang fokus pada beberapa kasus seperti overfill kemarin. Ini sudah diinstruksikan kepada engineer-nya untuk menginvestigasi dan memeriksa semua pesawat.
Insiden avtur bocor ini diketahui saat komisioner Ombudsman RI Alvin Lie meretweet salah satu penumpang Lion Air yang mencuitkan insiden itu melalui akunnya @Muhsin_Budiono pada Jumat (31/3) lalu. Akun itu mencuitkan meski avtur bocor, penumpang masih dimasukkan ke dalam pesawat dan mempertanyakan keselamatan Lion Air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar