Acara pertemuan ini digelar di KBRI Amman Yordania pada Sabtu 1 April 2017 sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Dalam kesempatan itu, Dato Sri Tahir dan Arcandra berbagi pengalaman dan nasihat. Mereka ingin para mahasiwa memberikan sumbangsih demi kemajuan bangsa Indonesia.
"Saya dulu juga bagian dari diaspora. Saya harap mereka, mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri, pulang ke Tanah Air setelah lulus pendidikan kelak," imbau Arcandra yang tampil terbalut jaket warna hitam.
Foto: Hestiana Dharmastuti/detikcom
|
"Jadi kaya, presiden dan menteri bukan lah tujuan hidup tetapi mengisi hidup agar dapat memberi berkah bagi keluarga, lingkungan dan negara. Jaďikan diri lebih baik lagi ke depan," pesan filantropis Indonesia ini yang hadir dengan jaket panjang warna cokelat.
Foto: Hestiana Dharmastuti/detikcom
|
"Kami pernah tawarkan biayakan pulang ke Indonesia. Tetapi mereka tidak mau, sudah betah," ungkap Nico.
Rumah Indonesia
Dalam kesempatan itu. Nico menyampaikan bahwa Dato Sri Tahir pernah memberikan bantuan rumah bagi para calon mahasiswa yang akan menuntut ilmu di Yordania pada tahun 2016.
"Tempat tinggal baru untuk mahasiswa yang melanjutkan S1 dan S2 di Yordania terima kasih Pak Tahir," ujar Nico.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar