Sabtu, 08 April 2017

Situs di Mojokerto Rusak Parah Setelah Dijarah, Ini Penampakannya

Mojokerto - Situs purbakala berupa tumpukan bata merah kuno di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto, Jawa Timur ditemukan secara tak sengaja saat penggalian untuk tanah uruk. 

Namun saat ini tumpukan bata merah kuno itu rusak parah dan hampir habis akibat penjarahan. Penemuan situs kuno itu terletak sekitar 500 meter dari pemukiman penduduk Dusun Bendo. 

Foto: Enggran Eko Budianto


Untuk mencapai lokasi, detikcom harus melalui jalan paving dan jalan tanah yang tak ramah bagi kendaraan roda dua. Situs yang diduga kuat peninggalan Majapahit ini berada di antara sentra pembuatan bata merah dan kebun tebu.

Situs purbakala itu berada di tanah pribadi milik keluarga almarhumah Tuminah seluas 6x300 meter ini sekarang hanya tersisa bongkahan bata merah kuno yang rusak dan berantakan.

Foto: Enggran Eko Budianto


Bongkahan itu tertumpuk di beberapa titik di dalam lahan tersebut. Sementara bata kuno yang masih utuh hanya tersisa di sisi utara dan selatan bagian tengah lahan yang masing-masing seluas 2x2 meter setinggi 1 meter. Terlihat jelas sisa-sisa penjarahan batu bata kuno yang berukuran jumbo, yakni sekitar 35x20x10 cm.

Warga setempat, Muhammad Yasin (57) mengatakan, lahan milik keluarga Tuminah itu disewakan ke Badri sejak November 2016. Badri sendiri hanya mengeruk tanah di lahan untuk bahan kerajinan bata merah dan tanah uruk. 

Foto: Enggran Eko Budianto


Tanah yang dulunya menyerupai bukit itu digali hingga kedalaman sekitar 2 meter. Menurut Yasin, saat digali untuk diambil tanahnya itu lah, pada lahan Tuminah itu ditemukan struktur bangunan dari tumpukan bata merah kuno. Panjangnya hampir menyamai lahan yang dikeruk dengan ketebalan tumpukan sekitar satu meter.

"Itu sudah sekitar lima bulan bata-bata kuno diangkut oleh penyewa untuk dijual. Namun, saya kurang tahu jualnya ke mana," kata Yasin kepada wartawan di lokasi, Minggu (9/4/2017).

Foto: Enggran Eko Budianto


Yasin menambahkan, bata-bata kuno di situs Dusun Bendo ini setiap hari dijarah oleh penyewa lahan. Hanya saja, siang ini mereka menghentikan pengambilan bata merah karena banyak petugas dari TNI dan Polri yang meninjau ke lokasi.

"Ini tadi para penggali pergi semua saat banyak orang yang datang," ujarnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar