Jakarta - Lembaga survei Indikator memaparkan hasil elektabilitas cagub-cawagub DKI menjelang pencoblosan. Hasilnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 48,2 persen dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 47,4 persen.
Survei dilakukan pada 12-14 April 2017 menggunakan metode stratified systematic sampling. Awalnya survei ini menargetkan 1.000 orang. Namun yang berhasil diwawancara hanya 495 responden.
Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error +/- 4,5 persen. Hasilnya, pasangan Anies-Sandi unggul dengan elektabilitas 48,2 persen. Sedangkan pasangan Ahok-Djarot memperoleh 47,4 persen. Jumlah responden yang tidak tahu atau merahasiakan pilihannya sebesar 4,4 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari 96 persen pemilih, sekitar 15 persen bisa berpindah pilihan.
"Kalau kemudian kita cek, ternyata masih ada sumber yang masih bisa didapatkan kedua calon. Semakin dekat pilkada semakin stabil masing-masing pemilihnya. Dari sekitar 96 persen yang punya pilihan, 15 persennya, itu bisa pindah ke lain hati," kata Burhanuddin di kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4/2017).
Selain elektabilitas, hasil survei Indikator menunjukkan tingkat kepuasan warga DKI terhadap kinerja petahana. Sebanyak 50 persen responden mengaku cukup puas atas kinerja Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot. Sedangkan yang tidak puas sama sekali sebanyak 5 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar