Pria yang akrab disapa Buya Syafii ini berbicara dalam acara ulang tahun Mizan Group ke-34, yang diselenggarakan di gedung serbaguna Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017). Pidato Buya yang diberi tema 'Orasi Kebangsaan oleh Ahmad Syafii Maarif' ini disampaikan di depan tokoh-tokoh, seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, dan Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi.
Mengawali orasinya, Buya Syafii berbicara soal Indonesia yang disebutnya belum seutuhnya menjadi bangsa karena masih banyak persoalan yang harus diselesaikan. Dia lantas menyinggung Mendikbud dan Menag terkait masalah-masalah itu.
Foto: Gibran Maulana Ibrahim/detikcom
|
"Indonesia sebagai bangsa belum menjadi, masih dalam proses menjadi. Persoalan integrasi nasional, persoalan daerah-daerah yang terluar yang berbatasan dengan negara lain itu juga masalah. Pendidikan kita juga belum merata di sini. Ini ada menterinya di sini. Kemudian agama, haji belum pernah beres. Ini banyak persoalan bangsa," tutur Buya berorasi.
Buya kemudian berbicara soal Pancasila dan nilai-nilainya. Dia menyoroti sila ke-5 Pancasila, yakni 'Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia', yang dianggapnya belum terwujud.
"Yang jadi masalah Pancasila adalah sila ke-5, 'Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia'. Itu belum menjadi pedoman membangun bangsa sejak kita merdeka, itu bacaan saya. Sila ke-5 itu sudah menjadi yatim-piatu sejak awal," jelasnya.
"Persoalan kita itu Pancasila masih di atas awan. Kesenjangan sosial kita tajam sekali, tajam, tajam sekali. Masak seorang kaya di Indonesia menguasai 50 persen. Ini pengkhianatan. Pak Jokowi sudah bicara kesenjangan, Sri Mulyani, JK tetapi kesenjangan masih berjalan," imbuhnya.
Jika kesenjangan sosial masih terus terjadi di Indonesia, Buya takut bangsa ini akan hancur dengan sendirinya. Oleh karena itu, dia meminta rakyat Indonesia ke depan jangan hanya menggaungkan nilai-nilai Pancasila, tapi juga menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kesenjangan masih begitu tajam dan ini kalau masih terus-menerus, saya khawatir bangsa ini sedang menggali kuburan masa depan. Yang penting, nilai-nilai pancasila dibawa turun ke bumi. Kalau tidak, pilar-pilar kebangsaan ini akan goyah," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar