Sukabumi - Anggota unit lalu lintas Polsek Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat, Aiptu Ade Hidayat melaporkan netizen bernama Sigit Anggoro (24). Ade merasa difitnah di media sosial oleh Sigit karena disebut memeras seorang warga gara-gara menyelamatkan seorang bocah yang terlantar di sekitar Pasar Burung.
"Rekan kerja saya memberi tahu, saya disebut meminta uang dari keluarga bocah bernama Rafi (4) yang sebelumnya ditemukan terlantar di Pasar Burung. Posting-an itu sudah melukai rasa nyaman keluarga dan lembaga tempat saya bekerja, padahal cerita sebenarnya bukan seperti itu," tutur Ade kepada usai membuat laporan di Polres Sukabumi Kota, Rabu (29/3/2017).
Ade menceritakan jika cerita itu bermula saat ia mendapat laporan terkait adanya bocah yang terlihat kebingungan di sekitar Pasar Burung. Ade yang ketika itu tengah bertugas kemudian mendatangi lokasi yang disebut tempat bocah tersebut berada. Setelah ditemukan, Ade membawa bocah laki-laki itu ke kantornya.
"Saya mengamankan anak itu, karena khawatirnya kan sedang banyak isu penculikan. Saya saat itu juga mencoba menginformasikan penemuan bocah ini melalui jaringan komunikasi Polres Sukabumi Kota dan di-posting melalui Facebook," lanjut Ade.
Tidak lama setelah posting-an itu dibuat, datang seseorang mengaku bernama Nurhayati (40) sebagai ibu asuh bocah Rafi. "Saat itu orang yang mengaku keluarganya datang menjemput saya juga hati-hati saya pastikan dulu jika yang datang ke kantor ini benar-benar keluarganya. Bahkan serah terima anak itu juga kami dokumentasikan," ujarnya.
Persoalan baru dimulai saat Nurhayati pulang dari Polsek Warudoyong. Ia mengarang cerita jika untuk mengambil Rafi harus memberikan tebusan Rp 500 ribu, namun setelah negosiasi akhirnya Rafi bisa dibawa pulang setelah menyerahkan uang Rp 250 ribu.
Cerita Nurhayati itu didengar oleh Sigit Anggoro yang kemudian menulis di media sosial miliknya dan dibagikan di salah satu grup Facebook yang akhirnya memancing keriuhan dan terbaca oleh Aiptu Ade yang langsung melaporkan Sigit ke Polres Sukabumi Kota.
Belakangan diketahui, jika cerita itu dibuat hanya untuk mencari perhatian dari keluarga khususnya orang tua Rafi, Nurhayati kepada polisi juga tidak menyangka jika ceritanya itu akan di-posting melalui media sosial oleh Sigit.
"Saya ikhlas bantu, saat anak itu minta makan sampai anak itu mau buang air saya jagain karena niatnya kasihan dan mau menolong. Sementara proses saya serahkan kepada pihak penyidik," tutup Ade.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar