Jakarta - Ketua KPU DKI Sumarno sempat menjadi sorotan karena hadir dalam acara rapat timses Ahok-Djarot di Novotel, 9 Maret lalu. Sumarno kemudian menjelaskan alasan kehadirannya yang kemudian membawanya ke sidang DKPP hari ini di DPR.
"KPU sering (diundang). Kemarin kan mereka momennya rapat kerja. Rapat kerja kan diikuti 200 orang, kalau diundang di KPU semua kan nggak mungkin, paling sama paslonnya saja dan perwakilan," kata Sumarno di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Menurut Sumarno, karena keterbatasan tempat di KPU itulah dirinya hadir mendatangi rapat timses Ahok tersebut. Sumarno kembali menegaskan kehadirannya hanya sebagai narasumber.
"Kalau mereka rapat kerja, tentu peserta yang lain ingin mendengar, menyampaikan aspirasi. Saya hadir dalam konteks perlunya penyampaian informasi dalam tahapan pilkada, sekaligus menyerap aspirasi," tutur dia.
Sumarno pun menyebut kehadirannya dalam acara timses Ahok tidak berpotensi memanaskan tensi politik di Ibu Kota. Alasannya, dia hadir dalam acara terbuka, bukan acara yang diadakan sembunyi-sembunyi.
"Kalau hadirnya di dalam rapat yang umpet-umpetan dan bersifat pribadi, personal, itu pasti timbul (kecurigaan). Ini kan forum terbuka. Wartawan banyak, walaupun di medsos saya kaget katanya tepergok wartawan," ujarnya.
Selain itu, menjelang putaran kedua, timses Ahok adalah pihak yang mengundang KPU-Bawaslu menjadi narasumber pertama kali sehingga yang didatangi lebih awal adalah kubu nomor 2. Jika suatu saat timses Anies juga mengundang pihaknya, dia memastikan akan hadir bila ada waktu.
"Di putaran dua kemarin yang pertama mengundang ya nomor dua. Kalau nomor tiga mengundang, ya kita pastikan hadir juga. Sebenarnya bukan hal baru, bukan hal aneh kalau penyelenggara pemilu diundang peserta kalau acara resmi dan tak terkait urusan internal mereka," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar